Jakarta – Direktur Utama Bank BRI, Sunarso berencana akan melibatkan agen-agen BRI Link pada operasional Bank Raya. Menurutnya, hal ini penting mengingat belum semua masyarakat Indonesia mendapatkan akses ke layanan digital.
“Bank Agro (Raya) sekarang kita transformasi dan arahnya akan ke bank digital. Nanti akan kita combine dengan agen-agen BRI Link dan menjadi Phygital atau Physical dan Digital bank,” jelas Sunarso pada Rapat Dengar Pendapat Komisi VI, Rabu, (30/03/2022).
Dengan strategi ini, Sunarso optimis Bank Raya bisa menjangkau lebih banyak masyarakat terutama mereka yang berada di pedesaan. Ia juga berencana akan menurunkan agen untuk meningkatkan literasi digital masyarakat terluar sekaligus memberikan akses keuangan.
“Ini memang realita dan diperlukan, terutama di desa-desa. Jadi harus diajari dan nanti akan ada pasukan kita yang turunkan untuk penyuluh digital,” jelasnya.
Meskipun demikian, posisi Bank Raya hingga saat ini masih belum mencatatkan keuntungan. Di sepanjang 2021, bank yang dulunya bernama Bank Agro tersebut masih membukukan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp3,04 triliun sepanjang 2021.
Rencana transformasi ini diharapkan dapat mendorong kinerja Bank Raya, sehingga dapat terus berkontribusi pada Industri Jasa Keuangan.
Lebih jauh, Bank BRI di 2021 mencatatkan laba Bank Only sebesar Rp32,2 triliun dan konsolidasi sebesar Rp30,8 triliun. Laba tersebut sebanyak 85% dibagikan sebagai dividen. Adapun pemerintah sebagai pemegang saham terbesar mendapatkan Rp14 trilun, sementara Rp12 triliun bagikan kepada pemegang saham publik. (*)