Jakarta – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga penawaran awal di Rp3.850 per lembar saham.
Dengan harga tersebut, sudah cukup murahkan saham TUGU? Dan bagaimana prospek kedepan?
Analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan secara harga untuk hari ini terliat relatif mahal hal itu terliat dari respon pasar, yang saat tercatat saham TUGU terdiskon hingga Rp3.640 pada perdagangan sesi I siang, Senin, 28 Mei 2018.
Namun jika dilihat dari prospek bisnis perusahaan kedepan, atau jangka panjang tentu saham berkode TUGU tersebut boleh dibilang sangat menggiurkan. Pasalnya jika diliat dari Price Earning Ratio (PER) masih tergolong sangat rendah. Berdasarkan data yang dihimpun, posisi PER saham TUGU tidak sampai dengan 3x.
Seperti diketahui PER dikenal sebagai salah satu indikator terpenting di pasar modal. Definisi resminya kira-kira adalah suatu rasio yang menggambarkan bagaimana keuntungan perusahaan atau emiten saham (company’s earnings) terhadap harga sahamnya (stock price).
Artinya PER merupakan angka psikologis bagi value investor dimana PER yang kecil akan lebih menarik dibandingkan dengan PER tinggi. PER rendah ini disebabkan oleh laba per saham yang relatif tinggi dibandingkan dengan harga sahamnya, sehingga tingkat return-nya lebih baik dan payback period-nya lebih singkat lagi.
“PE perusahaan insurance rata-rata 16,76x , Itu pun karena jika ada PE Asuransi Kresna Mitra (ASMI) yang PE-nya 57,58x dan ada Asuransi Bina Dana Arta (ABDA) yang PE-nya nya 29,29x,” kata Reza di Jakarta, Senin, 28 Mei 2018.
Baca juga: Asuransi Tugu Pratama Resmi Melantai di Bursa
Secara jangka panjang Rezapun mengakui saham TUGU punya potensi bagus, karena secara bisnis, anak perusahaan Pertamina ini berpotensi terus tumbuh.
“Klo dari bisnis oke punya. Pangsa pasar juga bagus.Terutama di bisnis migas. Bisnis unik yang di cover asuransi,” jelasnya.
Sekedar informasi, TUGU sendiri optimis dapat meningkatkan kinerja pendapatan preminya hingga akhir tahun ini. Pihaknya optimis dapat menumbuhkan angka pendapatan premi Asuransi Tugu hingga double digit.
“Presentasi nya pendapatan premi pasti naik, karena target kami pasti naik. Ya diatas 15 persen YoY pertumbuhannya” kata Corporate Secretary Asuransi Tugu, Syaiful Azhar setelah menghadiri pencatatan saham pertama Asuransi Tugu.
Syaiful menyebut, hingga saat ini kinerja keuangannya masih berjalan sesuai target dan terus mencerminkan peningkatan. Dirinya juga menyebut, pihaknya akan fokus menggarap segmen ritel guna mendukung kinerjanya pada tahun ini.
Ditemui ditempat yang sama, Presiden Direktur Asuransi Tugu Indra Baruna menyebut, dengan memasuki bisnis ritel, hasil underwriting akan jauh lebih stabil dibandingkan bertumpu hanya pada bisnis korporasi.
“Hingga saat ini, bisnis ritel memang baru berkontribusi sekitar 3% dari keseluruhan bisnis. Sebagai perusahaan asuransi umum, Asuransi Tugu terus berupaya untuk melakukan diversifikasi usaha mengikuti dinamika ekonomi maupun kebutuhan masyarakat yang lebih luas” kata Indra.
Indra menyebut, Asuransi Tugu berkesempatan untuk memasuki pasar asuransi ritel karena pertumbuhan premi pasar ritel sangat besar. ”Baik personal lines maupun financial lines, memiliki pertumbuhan yang tinggi dibandingan dengan bisnis korporasi, kondisi ini menjadikan pengembangan bisnis ritel sebagai salah satu fokus kami untuk menjaga portofolio bisnis Asuransi Tugu secara keseluruhan.” tutup Indra. (*)