Nasional

Jalur Rawan Macet dan Kecelakaan di Mudik Lebaran 2025, Ini Kata Menhub

Jakarta – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menekankan bahwa partisipasi Pemerintah Daerah (Pemda) sangat penting dalam mendukung kelancaran arus lalu lintas selama periode angkutan Lebaran 2025.

Hal ini disampaikan saat ia menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk “Magelang Retreat: Pembekalan Kepala Daerah 2025-2030” di Magelang, Jawa Tengah, Kamis, 27 Februari 2025.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, partisipasi Pemda, khususnya yang daerahnya menjadi tujuan utama mudik sangat penting untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas selama periode Lebaran tahun 2025. Saya berharap partisipasi di tahun ini dapat ditingkatkan, sehingga masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan selamat, nyaman, dan lancar,” katanya, dikutip Jumat, 28 Februari 2025.

Baca juga : Anggaran Dipangkas 43 Persen, Kemenhub Jamin Layanan Transportasi Publik Tetap Optimal

Ia menjelaskan, Kemenhub telah melakukan pemetaan terhadap titik-titik rawan kecelakaan serta lokasi yang berpotensi mengalami kepadatan kendaraan selama arus mudik dan balik Lebaran 2025.

Salah satu titik yang menjadi perhatian adalah jalur arteri dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah, yang kerap mengalami kemacetan akibat adanya pasar tumpah.

“Setidaknya, terdapat kurang lebih 25 lokasi pasar tumpah yang tersebar di sepanjang jalur mudik arteri dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah. Selain itu, kepadatan lalu lintas juga berpotensi terjadi di sejumlah destinasi wisata, khususnya yang berada di wilayah Jawa Barat seperti Bogor dan Bandung, hingga Jawa Timur. Ini perlu diantisipasi,” ungkapnya.

Tantangan Keselamatan Transportasi dan Fenomena ODOL

Menhub Dudy juga menyoroti tantangan yang dihadapi Pemda terkait keselamatan di sektor transportasi. Tingginya angka kecelakaan di tingkat nasional dan provinsi perlu menjadi perhatian bersama.

Baca juga : Imbas Kecelakaan di GT Ciawi, Kemenhub Panggil Bos Air Minum dan Operator Angkutan Barang

Selain itu, masalah angkutan Over Dimension and Over Loading (ODOL) juga menjadi sorotan, karena sering kali menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas serta kerusakan jalan.

Menurutnya, penguatan koordinasi dengan Pemda sangat penting, terutama dalam hal pengaturan kendaraan pengangkutan barang dan logistik.

“Terhadap fenomena ODOL, kolaborasi Kemenhub dengan Pemda dan Kepolisian menjadi sangat penting. Bersama-sama kita perlu konsisten untuk melakukan sejumlah kegiatan, seperti uji berkala kendaraan, pemeriksaan di jembatan timbang, hingga penegakan hukum terhadap para pelanggar,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

13 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

13 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

15 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

16 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

16 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

17 hours ago