Jakarta – Perbankan syariah nasional berpotensi untuk dapat melebarkan ekspansi bisnisnya ke negara Suriname. Hal tersebut seiring dengan kerjasama yang terjalin cukup kuat diantara kedua negara yang telah terjalin selama 43 tahun.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Pungki Sumadi kala menerima kunjungan delegasi Pemerintah Suriname di Indonesia.
“Kita lihat kemungkinan (ekspansinya) bisnis itu ada, jadi mereka memang khusus minta kita berinvestasi di sana sekaligus membantu sistem perundang-undangannya. Jadi ada kemungkinan kita masuk berinvestasi kesitu,” kata Pungki di kantor Bappenas Jakarta, Senin 4 Juni 2018.
Dirinya juga menyebut, bahwa pemerintah Suriname sangat mengagumi dan mengapresiasi sistem keuangan Indonesia khususnya perbankan syariah di Indonesia dimana nasabahnya mencapai 23 juta nasabah.
Baca juga: Perkuat Perbankan Syariah, Negara Suriname Berguru ke Indonesia
“Nah sekarang 23 juta nasabah itu bagaimana pengelolaannya, bagaimana strategi perlindungan konsumennya, kemudian pembiayaannya seperti apa? Jadi hal seperti itu yang mereka bisa pelajari dari kita,” tambah Pungki.
Ditemui di tempat yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Suriname Dominicus Supratikto mengaku akan terus menjalin kerjasama bilateral dengan Suriname guna terus saling belajar mengenai sistem keuangan antar kedua negara. Terlebih, penduduk Suriname banyak keturunan dari etnis Jawa.
“Bank syariah di sana itu pemiliknya itu adalah orang keturunan Jawa, dan mereka adalah satu satunya bank Suriname yang mengadopsi syariah banking dan ini ditangkap peluang ini oleh Indonesia melalui Bappenas bahwa dengan kerjasama di bank syariah ini juga salah satu cara kita meng-empower (memberdayakan) masyarakat Jawa di Suriname,” tukas Dominicus Supratikto.(*)