Perbankan

Jalan BCA Digital Tumbuh Membersamai Siklus Finansial 3 Juta Nasabah

Jakarta – PT Bank Digital BCA (BCA Digital) atau blu memilih pendekatan berbeda dalam melayani nasabah. Melalui aplikasi blu by BCA Digital, anak bungsu PT Bank Central Asia Tbk (BCA) ini menawarkan cara baru mengakses layanan perbankan bagi para digital savvy.

Saat bank-bank digital jor-joran mengakuisisi nasabah di tahap awal, blu memilih fokus meningkatkan kualitas nasabah dan membangun ekosistem digital. Salah satunya lewat layanan Bank as a Service (BaaS), berkolaborasi dengan ekosistem digital di berbagai sektor.

Strategi itu berbuah positif. Saat ini, BCA Digital telah tumbuh membersamai siklus kehidupan finansial hampir 3 juta sobatblu, sebutan untuk nasabah blu. Semuanya adalah pemilik akun individu dengan saldo rata-rata per nasabah hampir Rp5 juta.

“Pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap blu sebagai mitra finansial yang relevan dan dapat diandalkan,” ujar Direktur Utama BCA Digital, Lanny Budiarti beberapa waktu lalu.

Hampir 90 persen sobatblu adalah milenial dan Gen Z. Platform blu memang diposisikan untuk memenuhi kebutuhan finansial generasi muda. BCA Digital ingin mendampingi siklus finansial nasabah sejak fase awal. Tahun ini, di ulang tahun blu yang ke-4, digelar bluDay 4th Celebration melalui kampanye Tumbuh Bareng Kamu, untuk merayakan keunikan dan perjalanan finansial setiap sobatblu. Semua orang punya cerita soal uang.

Perjalanan keuangan setiap orang tidaklah sama. Starting point-nya pun berbeda. Pun demikian karakteristik setiap fase kehidupan finansial yang juga berbeda. Mulai dari membangun karir, puncak karir, hingga masa pensiun. Tapi satu yang pasti, kebiasaan menabung dan investasi harus dilakukan di setiap fase.

Baca juga: Begini Prospek Saham BBCA Usai Turun Takhta dari Puncak Big Caps

Aplikasi blu BCA fitur bluAccount for Teens. (Foto: istimewa)

Layanan digital banking memudahkan masyarakat mengelola keuangan, termasuk menabung dan berinvestasi. Di blu, bahkan anak muda usia 12-17 tahun yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) pun bisa membuka rekening bluAccount for Teens.

Lewat bluAccount for Teens, blu “mencuri start” dalam mendampingi perjalanan nasabah menuju kedewasaan finansial. Pembukaan bluAccount for Teens tetap butuh persetujuan orang tua. Selain soal keamanan, juga untuk memberikan pendampingan, agar para remaja bisa menikmati ruang eksplorasi belajar mengelola keuangan, dengan aman dan terarah.

Pemilik bluAccount for Teens bisa melakukan transaksi sehari-hari dan menikmati fitur unggulan, seperti bluSaving untuk menabung, bluGether untuk menabung bersama teman atau keluarga, serta bluDeposit untuk simpanan berjangka dengan bunga kompetitif.

BCA Digital menaruh perhatian besar kepada generasi muda. Berbagai program literasi dan edukasi keuangan pun dikemas untuk kaum muda, seperti bluAcademy, bluAmbassador, dan TGIF! (Teens Guide Into Finance). Tujuannya agar generasi muda semakin melek finansial. Pada akhirnya akan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang berkualitas.

Selain bluAccount for Teens, blu menghadirkan sejumlah fitur dan layanan yang relevan, sesuai kebutuhan nasabah. Contohnya, fitur bluSaving yang memungkinkan pemisahan 20 tabungan dari satu bluAccount. Fitur ini bisa dipersonalisasi sesuai financial goals tertentu, dan memudahkan sobatblu mengatur keuangan.

Hal itu diakui Riko Hasnianto, karyawan swasta asal Jakarta yang tertarik menjadi sobatblu karena percaya nama besar BCA, dan tampilan aplikasi yang seamless. Ia merasa bluSaving membantu mencapai tujuan keuangan. Misalnya, 2 tahun lagi ia ingin traveling ke luar negeri, dan membutuhkan dana sekitar Rp20 juta. Maka, bisa membuka bluSaving dan diberi nama “traveling” misalnya, dengan target Rp20 juta dalam 2 tahun. Artinya, ia harus menabung sekitar Rp834 ribu per bulan. Jika takut lupa menabung, Riko bisa mengaktifkan fitur autodebit dari bluAccount ke bluSaving “traveling”.

“Fitur bluSaving sangat berguna untuk memudahkan mengatur pengeluaran dan disiplin menabung,” ujar Riko kepada infobank.

Sementara Susi A, karyawan swasta asal Tangerang Selatan mengungkapkan, blu membantunya dalam mengatur pengeluaran rumah tangga. Mulai dari membayar tagihan, transaksi sehari-hari hingga mengatur budgeting kebutuhan tertentu, seperti ibadah umrah, bayar pajak mobil, dan daftar ulang sekolah anak.

“Dengan begitu, saya tahu persis berapa dana yang harus ditabungkan untuk setiap kebutuhan. Jadi setiap bulan sudah disisihkan terlebih dulu ke bluSaving. Nanti ketika sudah waktunya harus bayar pajak misalnya, dananya sudah siap,” tuturnya.

Baca juga: BCA Syariah Dorong Pemberdayaan UMKM Perempuan

Ekosistem Digital dan Kinerja Keuangan

Ekosistem disebut sebagai salah satu kunci utama pertumbuhan bank digital. BCA Digital menyadari itu dan terus memperluas ekosistem melalui kolaborasi dengan banyak pihak di sejumlah sektor. Mulai dari sektor pendidikan, transportasi, hingga e-commerce atau marketplace.

Di sektor pendidikan contohnya, blu hadir sebagai Bank as a Service (BaaS) di ekosistem Bina Nusantara (BINUS) University dan Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB). Layanan BaaS juga hadir di sektor transportasi, seperti MRT dan Transjakarta. Lalu e-commerce Blibli.com. Di samping itu, BCA Digital juga melakukan co brand kartu debit fisik dengan Garuda Indonesia.

Sementara, untuk fitur bluInsurance, blu menjalin kerja sama strategis dengan anak usaha BCA lainnya, yakni BCA Life dan BCA Insurance. Lalu, di fitur bluInvest, blu menggandeng platform investasi Moduit dan FUNDtastic, sehingga sobatblu bisa investasi produk reksa dana dan instrumen pasar modal lainnya. Per Februari 2025, blu juga menghadirkan bluRDN dengan menggandeng BCA Sekuritas sebagai mitra.

Rekam Kinerja BCA Digital...


Adapun dari sisi kinerja, blu yang diluncurkan pada Juli 2021 ini sudah mulai meraih laba per akhir 2023. Momentum kinerja positif itu berlanjut hingga sekarang. Mengacu laporan keuangan, per Juni 2025, kinerja laba BCA Digital meroket 114,42 persen year on year (yoy), atau menjadi Rp84,63 miliar. Raihan itu didorong fungsi intermediasi yang tumbuh solid. Kredit meningkat 62,93 persen menjadi Rp8,70 triliun, dengan kualitas yang terjaga sangat baik. Rasio kredit bermasalah (NPL) sangat rendah, di posisi 0,22 persen.

Lalu dari sisi funding, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 21,65 persen dari Rp10,53 triliun menjadi Rp12,81 triliun. Pencapaian ini semakin impresif mengingat BCA Digital tidak ikut-ikutan sejumlah bank digital yang “perang bunga” demi menarik DPK. Struktur DPK juga membaik dengan rasio dana murah (CASA) meningkat dari 40,65 persen di Juni 2024 menjadi 52,07 persen pada Juni 2025.

Bank digital yang digadang sedang mempersiapkan langkah melantai di bursa (initial public offering (IPO) ini mengakhiri paruh pertama 2025 dengan total aset Rp17,81 triliun, atau tumbuh 20,34 persen secara tahunan. (*) Ari Astriawan

Halaman12

Page: 1 2

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

5 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

5 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

6 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

7 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

8 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

8 hours ago