Jakarta – Managing Director PT Bank Central Asia (Tbk) (BCA) Haryanto Budiman menyambut positif relaksasi Loan to Value (LTV) 100% atau DP 0% untuk kedit properti (KPR) serta kredit/pembiayaan kendaraan bermotor (KKB) dari Bank Indonesia (BI).
Meski begitu, Haryanto menyebut tak semua nasabah BCA bisa menikmati stimulus kebijakan tersebut. Menurutnya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi nasabah BCA untuk menikmati stimulus tersebut. Selain itu, syarat tersebut juga sebagai upaya menjaga stabilitas perbankan.
“Kami sambut baik pengurangan PPnBM, itu bagus kami lihat peluang memberikan 0% DP kendaraan, namun tidak semua nasabah (bisa menikmati),” kata Haryanto melalui diskusi virtual di Jakarta, Kamis 25 Febuari 2021.
Menurutnya, ada biaya pencadangan tertentu yang harus dijaga oleh BCA agar tidak mengganggu stabilitas keuangan. Dimana diketahui sebelumnya, hingga akhir 2020 BCA telah membukukan biaya pencadangan sebesar Rp11,6 triliun, atau naik 152,3% YoY.
“Ada CKPN dan loan at risk-nya yang membuat kita nyaman beri ke mereka (nasanah). Kita akan selektif, kita tumbuhkan kredit di konsumer lebih di tahun ini,” ucap Haryanto.
Sebagai informasi saja, secara konsolidasi total kredit BCA pada 2020 tercatat sebesar Rp588,7 triliun, atau melemah 2,5% YoY. Pada portofolio kredit konsumer seperti KPR masih terkontraksi -3,7% YoY menjadi Rp90,2 triliun. Sementara itu untuk KKB juga masih terkontraksi -22,6% YoY menjadi Rp36,9 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit juga turun 20,6% YoY menjadi Rp11,2 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Np