Jakarta – Chief Economist Permata Bank Josua Pardede memperkirakan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini (17/11) Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5%.
“Ini sebagai langkah kebijakan untuk menjangkar ekspektasi inflasi sehingga inflasi inti tahun 2023 akan kembali pada target sasaran inflasi,” kata Josua saat dihubungi Infobank, dikutip Kamis, 17 November 2022.
Selain itu, menurutnya, kenaikan suku bunga acuan BI pada bulan November ini ditujukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah masih terdapat potensi bank sentral AS yang masih akan melanjutkan untuk menaikkan suku bunganya hingga kuartal I-2023.
“Terkait dengan tingkat inflasi AS pada bulan Oktober mulai melandai, The Fed diperkirakan akan mulai mengurangi agresivitas kenaikan suku bunga acuan dimana pada FOMC bulan Desember mendatang diperkirakan akan naik sekitar 50bps,” ujar Josua.
Sehingga, dengan langkah kebijakan untuk menjangkar tingkat inflasi dan stabilitas rupiah, maka kondisi ekonomi Indonesia tahun depan diharapkan akan tetap resilien di tengah kondisi ekonomi global terutama negara-negara maju yang berpotensi mengalami resesi. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Sejumlah perusahaan modal ventura merespons rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen… Read More
Jakarta – PT Bank QNB Indonesia Tbk ("Bank"), anak usaha QNB Group, institusi finansial terbesar… Read More
Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) pada hari ini (18/11) telah melangsungkan Rapat… Read More
Dukung Akses Telekomunikasi danInformasi, IIF Salurkan Kredit SindikasiRp500 miliar. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF)bekerja sama… Read More
Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) resmi menjual salah satu kepemilikan aset propertinya, yakni… Read More
Jakarta - Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (kode saham: BBNI) menempati posisi penting… Read More