Jakarta – Suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate yang saat ini sebesar 4,25 persen dianggap masih mampu menarik arus dana asing yang masuk ke Indonesia (capital inflow), meski Bank Indonesia sudah menurunkan suku bunganya sebanyak 175 bps sejak awal 2016 sampai September 2017.
Pengamat Perbankan Paul Sutaryono berpendapat, bahwa pasar di Indonesia masih cukup menarik bagi pelaku investor untuk menaruh dananya di dalam negeri. Sehingga, diharapkan kondisi ini akan mendongkrak likuiditas perbankan yang nantinya dapat disalurkan dalam bentuk kredit khususnya ke korporasi.
Namun demikian, dirinya mengingatkan agar Bank Indonesia tidak menurunkan suku bunga acuannya lagi di bawah 4 persen. Hal ini bertujuan agar pelaku investor tidak melakukan penarikan dananya dan berpindah ke negara lain yang dianggap memiliki imbal hasil yang lebih besar ketimbang di Indonesia.
“Tapi jangan sampai suku bunga acuan turun di bawah 4 persen supaya tidak terjadi capital flight di pasar modal nasional. Karena dana asing di pasar modal pasti akan mencari margin yang lebih gurih lagi,” ujar Paul kepada Infobank di Jakarta, Senin, 25 September 2017. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (24/12) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Rabu, 24 September… Read More
Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (24/12)… Read More
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More