BI DIY Bidik Pertumbuhan Ekonomi Daerah 5,6%
Jakarta – Suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate yang saat ini sebesar 4,25 persen dianggap masih mampu menarik arus dana asing yang masuk ke Indonesia (capital inflow), meski Bank Indonesia sudah menurunkan suku bunganya sebanyak 175 bps sejak awal 2016 sampai September 2017.
Pengamat Perbankan Paul Sutaryono berpendapat, bahwa pasar di Indonesia masih cukup menarik bagi pelaku investor untuk menaruh dananya di dalam negeri. Sehingga, diharapkan kondisi ini akan mendongkrak likuiditas perbankan yang nantinya dapat disalurkan dalam bentuk kredit khususnya ke korporasi.
Namun demikian, dirinya mengingatkan agar Bank Indonesia tidak menurunkan suku bunga acuannya lagi di bawah 4 persen. Hal ini bertujuan agar pelaku investor tidak melakukan penarikan dananya dan berpindah ke negara lain yang dianggap memiliki imbal hasil yang lebih besar ketimbang di Indonesia.
“Tapi jangan sampai suku bunga acuan turun di bawah 4 persen supaya tidak terjadi capital flight di pasar modal nasional. Karena dana asing di pasar modal pasti akan mencari margin yang lebih gurih lagi,” ujar Paul kepada Infobank di Jakarta, Senin, 25 September 2017. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More