Jayapura – Undian Tabungan Simpeda Periode ke 2 Tahun XXXV-2025 sukses digelar Bank Papua, Jayapura pada 22 – 24 April 2025. Melanjutkan tongkat estafet perhelatan tersebut, Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) resmi menunjuk Bank BPD DIY sebagai tuan rumah pengundian Tabungan Simpeda periode berikutnya yang rencananya dihelat di Yogyakarta pada Agustus mendatang.
Direktur Utama Bank BPD DIY Santoso Rohmad mengatakan, pihaknya menyambut baik kepercayaan yang telah diberikan Asbanda bersama rekan-rekan BPD seluruh Indonesia untuk menjadi tuan rumah undian Tabungan Simpeda.
“Alhamdulillah terima kasih kepercayaan yang telah diberikan kepada kami menjadi tuan rumah pengundian Simpeda periode berikutnya,” ujar Santoso kepada Infobanknews di Jayapura, 24 April 2025.
Baca juga: Asbanda dan Bank Papua Gelar Pengundian Tabungan Simpeda 2025, Ini Pemenangnya!
Dalam rangka perhelatan hajatan nasabah Tabungan Simpeda BPD di seluruh Indonesia ini, Santoso mengaku telah melakukan sejumlah persiapan demi menyukseskan undian Tabungan Simpeda berikutnya.
“Kami sudah mempersiapkan segala sesuatu, kami sudah koordinasi di internal, baik di internal bank sendiri maupun di internal stakeholders setempat,” jelasnya.
Santoso mengaku, pada pengundian Tabungan Simpeda di Yogyakarta akan mengangkat tema kebudayaan. Seperti diketahui, Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata dengan kebudayaan kental dan masih terjaga sampai sekarang.
“Kita akan mengangkat tema budaya. Yogyakarta jadi daerah Istimewa yang memiliki kebudayaan. Unsur budaya inilah sesuatu yang berbeda. Kita ingin memperkenalkan budaya tersebut,” ujarnya.
Genjot DPK
Tabungan Simpeda menjadi salah satu produk andalan yang dimiliki BPD di Indonesia, tak terkecuali di Bank BPD DIY. Berdasarkan data Asbanda, total penabung Tabungan Simpeda Bank BPD DIY sebanyak 157.970. Adapun saldo tabungannya mencapai Rp3,37 triliun.
Menurut Santoso, Tabungan Simpeda punya andil besar terhadap rasio dana murah (CASA) bank. Dari Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp13,5 triliun per Desember 2024, sebanyak 70 persen berasal dari dana murah.
“Alhamdulillah, saya bersyukur sekali CASA kita itu di posisi 70 persen. Kita bisa terhindar dari dana-dana mahal,” ujarnya.
Baca juga: Pj Gubernur Papua Dorong Kolaborasi BPD Tingkatkan Ekonomi Daerah
Diakuinya, untuk merebut dana murah makin sengit di tengah kondisi likuiditas bank yang makin ketat. Dibutuhkan sejumlah jurus untuk menggaet dana masyarakat. Sejumlah upaya yang tengah dilakukan Bank BPD DIY, di antaranya gencar memberikan layanan digitalisasi, pendalaman pasar, hingga peneterasi pasar di luar Yogyakarta.
“Ini yang menjadi strategi kita untuk mengejar DPK. Terutama di tengah likuiditas yang lagi ketat,” jelas Santoso. (*)