Surabaya–Isu adanya penarikan uang secara massal atau rush money di bantah oleh Bank Indonesia (BI). Pihaknya menegaskan, bahwa sejauh ini tidak ada aksi rush money besar-besaran yang dilakukan oleh nasabah perbankan.
Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, sejauh ini kondisi perbankan nasional masih sehat dan likuiditas pun terjaga. Melihat kondisi perbankan yang masih sehat itu, menunjukkan bahwa isu penarikan uang di perbankan tidaklah benar.
“Tidak-tidak, penarikan uang itu tidak ada isu, kita perbankannya sehat, likuditasnya baik,” ujar Agus di Surabaya, Jumat, 25 November 2016.
Adanya isu aksi rush money yang berkembang belakangan ini, dikhawatirkan akan berdampak pada pasar keuangan nasional yakni pada laju kurs rupiah maupun IHSG. Namun demikian, tidak benarnya isu rush tersebut membuat laju rupiah pada akhir pekan ini ditutup menguat. (Selanjutnya: Rupiah menguat)
Page: 1 2
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More