Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS pada hari ini (25/11) berhasil kembali ke zona hijaunya. Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah pada akhir pekan ini di perdagangan spot exchange rate di pasar Asia tercatat menguat 33 poin atau 0,24% ke Rp13.525 per US$.
Agus mengungkapkan, depresiasi rupiah yang terjadi di perdagangan sebelum-sebelumnya, disebabkan karena adanya sentimen negatif dari global, yakni salah satunya terkait adanya rencana kenaikan suku bunga AS dan jelang pengumuman kabinet Presiden AS Donald Trump.
“Ini semata-mata karena di luar negeri dan luar negeri faktornya dua karena persiapan Presiden AS terpilih dan dari kenaikan fed fund rate yang semakin kuat,” ucapnya. (*)
(Baca juga: ISEI Minta Pemerintah Jaga Iklim Investasi Tetap Kondusif)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dinilai memberikan dampak… Read More
Jakarta – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) mencetak pertumbuhan dana kelolaan nasabah kaya (afluent) menembus… Read More
Jakarta – Ekonom Universitas Paramadina Samirin Wijayanto, menilai bahwa kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS 2024 membawa dampak… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti perkembangan digitalisasi yang semakin canggih, memudahkan, dan lebih… Read More
Jakarta – Direktur BCA Haryanto Budiman menilai kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Amerika Serikat (AS) 2024 dapat… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 7 November 2024, ditutup ambles… Read More