Isu Rush Money, Itu Subversi
Page 2

Isu Rush Money, Itu Subversi

Sekecil apa pun bank, ketika mati dan dalam situasi krisis akan menyeret bank-bank yang lain yang terkait dengan pinjaman antarbank, yang biasanya sangat berkaitan karena transaksi. Bank-bank besar pun pada akhirnya akan terkena imbasnya.

(Baca juga: Pertumbuhan Kredit Perbankan Terendah Sejak 1998)

Nasabah bank kecil menarik uang untuk kemudian ditaruh di bank-bank besar dan nasabah bank besar pun menarik uang untuk dipindahkan ke bank-bank luar negeri seperti 2008. Jadi, keputusan mengambil alih Bank Century pada saat krisis 2008 adalah keputusan yang tepat. Lihat, akibat dari tindakan tersebut, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di atas 5%. Bank-bank lainnya yang waktu itu susah likuiditas bisa berkembang dan membayar pajak.

Pertanyaan besar sekarang, mengapa isu rush money ini muncul bersamaan dengan demo damai 4 November 2016 yang melibatkan jumlah massa sangat besar. Bahkan, melebihi jumlah mahasiswa yang demo pada 1998, yang akhirnya memaksa Rezim Soeharto turun. Siapa di balik itu semua? Apa motif dari isu rush money saat gelombang demo sedang riuh-rendah.

Suhu politik akhir-akhir ini memang memanas. Setidaknya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengakui terus terang dalam acara “Pertemuan Tahunan Bank Indonesai 2016”, yang dilakukan 22 November 2016. Kata Presiden, suhu politik agak memanas. Itu juga bisa dilihat dari safari politik Jokowi ke sana kemari. Setelah aksi damai 4 November 2016, Presiden Jokowi tak hanya berkunjung ke markas Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), tapi juga ke ormas Islam. Sowan orang nomor satu di republik ini ke sana kemari menunjukkan bahwa tensi politik sedang naik. (Bersambung ke halaman berikutnya)

Related Posts

News Update

Top News