Jakarta–Bahas pengaruh sentimen isu SARA dan radikalisme terhadap perkembangan ekonomi nasional, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar diskusi di Graha CIMB Niaga, Jalan Jend. Sudirman, Jakarta, Senin (23/1/2017). Adapun isu-isu tersebut membuat pengusaha China berpikir ulang untuk menempatkan modalnya di Indonesia.
Hadir dalam diskusi panel yang bertajuk SARA, Radikalisme, dan Prospek Ekonomi Indonesia 2017 itu di antaranya, Menteri Tenaga Kerja Muhammad Hanif Dhakiri, Liky Sutikno, Chairman Indonesia Chamber of Commerce in China (INACHAM), pengusaha/Koordinator Staf Ahli Wapres Sofjan Wanandi, Ekonom Faisal Basri, dan Staf Ahli Menko Perekonomian Bobby Harafinus.
(Baca juga: Kadin Ingin Iklim Usaha Lebih Baik untuk UMKM)
Muhaimin Iskandar yang membuka acara, mengungkapkan harapannya agar pemerintah bersikap tegas guna melindungi perekonomian nasional. Ia mencontohkan ajakan tarik uang secara bersamaan, boikot sebuah merek produk dan kecaman terhadap uang rupiah menurut Muhaimin adalah sentimen yang tidak bisa dibiarkan karena menjurus kepada penghancuran sendi perekonomian nasional.
“Dampak terhadap berita-berita seperti itu menyebabkan dunia usaha dan dunia keuangan was-was. Itu artinya, urat nadi ekonomi nasional tengah dibidik untuk dihancurkan,” kata tokoh NU yang akrap disapa Cak Imin ini. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (25/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Rabu, 25 November… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia, Tbk (BSI) terus berupaya mendorong lonjakan penjualan bisnis kendaraan… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama anggota Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa, data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More