Jakarta – Berdasarkan survei SMRC sampai dengan Desember 2022, keterkenalan Airlangga masih sekitar 39% secara nasional. Padahal masih banyak potensi yang bisa dilakukan Airlangga bersama mesin partai.
Peneliti SMRC Saidiman Ahmad mengatakan, sebagai Ketum Partai terbesar kedua, Airlangga dikenal masyarakat menengah-bawah.
“Sebenarnya Golkar justru lebih banyak menarik pendukung dari menengah ke bawah. Partai ini secara tradisional lebih kuat di luar Jawa dan pedesaan,” ungkapnya dikutip 27 Januari 2023.
Menurutnya, Ketum Golkar Airlangga diterima dengan baik oleh publik. Maka sangat penting untuk meningkatkan kedikenalannya Ketum Airlangga di masyarakat. Dengan demikian, jika dia dikenal lebih banyak oleh publik maka elektabilitasnya juga akan naik.
“Tingkat penerimaan publik pada Airlangga cukup baik, 70% dari kenal suka pada dia,” kata Saidiman.
Airlangga dinilai punya peluang besar dipilih masyarakat atas kinerjanya yang telah bekerja untuk masyarakat, terutama di bidang ekonomi selama pandemi Covid-19.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat menilai, hasil survei yang beredar akhir-akhir ini disebutnya wajar ketika yang dipakai dalam survei itu hanya membingkai isu ekonomi.
“Airlangga ini karena sekarang dia Menko Perekonomian, tentu saja dia dianggap orang yang paling paham menguasai isu ekonomi. Yang lain juga bisa jadi ada. Airlangga dianggap mampu jadi pemimpin di 2024 karena pengalaman di bidang ekonomi, itu sejalan dengan pengalaman dia,” ujarnya.
Kendati demikian, Cecep menjelaskan isu yang dihadapi dalam Pilpres 2024 tidak hanya berkutat soal ekonomi. Ada pula isu lain yang saling berkaitan, seperti reformasi birokrasi, pertahanan dan keamanan, kemiskinan, pengangguran, hubungan internasional, dan lain-lain.
“Capres kan isunya banyak, multidimensi permasalahannya, bukan cuma ekonomi saja,” pungkasnya. (*)