Jakarta – Di tengah kondisi ekonomi yang tak menentu, perusahaan layanan fasilitas manajemen ISS menyakini kinerja di tahun ini akan tetap tumbuh.
Markus Sonthiemer, Chief Information and Digital Officer ISS Group mengatakan, pihaknya optimistis bahwa pertumbuhan bisnis akan tetap tumbuh secara global di tengah gejolak kondisi ekonomi.
“Kami optimistis secara global kami bisa mencapai pertumbuhan 6% sesuai dengan target yang dicanangkan perusahaan. Sedangkan di Indonesia pun sama, targetnya 10%,” ungkap Markus dalam sesi konferensi pers Innovation Expo 2023 di Tangerang Selatan, Selasa, 20 Juni 2023.
Diakuinya, dalam mencapai target tersebut penuh dengan tantangan. Terutama mengenai kualitas dan kompetensi karyawan. Oleh karenanya, ISS berusaha memberikan pengalaman kepada karyawan di dalam workplace. Ini menjadi jadi hal penting dalam menjaga roda bisnis tetap melaju.
“Ini (talent) menjadi permasalahan di Asia Pasifik termasuk Indonesia. Makanya memberikan experience jadi salah satu strategi penting dalam memenangkan perang terhadap talent ini di market,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, mengadopsi sejumlah teknologi juga punya peranan penting dalam peneterasi bisnis ISS ke depannya. Mengingat, dalam industry facility management ini memiliki tantangan yang cukup beragam. Kehadiran teknologi akan menjadi added value terhadap pelanggan ISS.
“Kami akan mengimplementasikan teknologi yang relevan bagi pelanggan kami. Baik itu perkantoran, industri, akan berbeda,” ujarnya.
Ada beberapa teknologi yang bakal diimplementasikan ISS. Salah satu teknologi yang kini tengah dikembangkan adalah My ISS.
“Teknologi ini yang akan menyatukan pekerja kami yang ada di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Sementara Ari Kurnianto, Operation Performance Director ISS menambahkan, saat ini ISS telah memiliki lebih dari 45.000 karyawan di seluruh Indonesia. Mereka tersebar di 580 dalam perusahaan yang telah bekerja sama dengan ISS.
“Dari 580 pelanggan, terbagi dalam 5 sektor seperti perkantoran dan lainnya. Secara servis, cleaning servis memang masih mendominasi 45%, disusul security,” tutupnya.(*)