Jakarta – Aksi brutal pasukan Israel terhadap warga Palestina tak kunjung usai. Terbaru, Kementerian Kesehatan Hamas mencatat, lebih dari 30 orang tewas akibat pengeboman yang dilancarkan militer Israel terhadap kamp pengungsi di tengah Gaza, pada Sabtu (4/11).
“Lebih dari 30 tewas saat tiba di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah dalam pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan di kamp Al-Maghazi di Jalur Gaza tengah,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf Al-Qudra dinukil VOA Indonesia, Minggu (5/11).
Dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke Telegram, Hamas mengatakan Israel secara langsung melakukan pengeboman terhadap rumah-rumah warga. Korban tewas pun kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak.
Baca juga: Dinilai Gagal ‘Pimpin’ Israel, Benjamin Netanyahu Didesak Mundur
“Serangan udara Israel menarget rumah-rumah tetangga saya di kamp Al-Maghazi. Rumah saya di sebelah, sebagian hancur,” kata Mohammed Alaloul, seorang jurnalis berusia 37 tahun yang bekerja untuk kantor berita Turki, Anadolu.
Menurutnya, anaknya yang berusia 14 tahun, Ahmed, dan Qais yang berusia 4 tahun turut menjadi korban tewas dalam serangan itu.
Adapun, Juru Bicara Militer Israel mengatakan tengah menyelidiki apakan Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) melancarkan operasi di daerah itu pada saat pengeboman.
Sebelumnya, PM Israel Benjamin Netanyahu menolak gencatan senjata meski sudah mendapat kritikan hebat pihak PBB. Bahkan, Netanyahu bersumpah akan menghancurkan Hamas sebagai hukuman atas serangan brutal pada 7 Oktober oleh kelompok itu terhadap sejumlah komunitas and pos pemeriksaan dekat perbatasan Gaza.
Baca juga: Perang Hamas vs Israel Memanas, Bagaimana Nasib WNI di Palestina?
Menurut pihak berwenang Israel, serangan Hamas menewaskan 1.400 orang, kebanyakan warga sipil. Selain itu 240 warga negara Israel dan warga negara asing disandera setelah mereka diculik saat penyerangan.
Kementerian Kesehatan di Gaza, yang dikuasai Hamas, mengatakan lebih dari 9.480 warga Gaza – sebagian besar perempuan dan anak-anak – tewas akibat serangan Israel dan serangan darat yang makin intensif. (*)
Editor: Galih Pratama