Bali – Menghadapi tantangan dan dinamika perekonomian saat ini, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) memiliki peran strategis dalam memberikan sumbangsih pemikiran kepada Pemerintah terpilih.
Hal tersebut disampaikan oleh Perry Warjiyo, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) ISEI periode 2018-2021, dalam Sidang Pleno ISEI XX dan Seminar Nasional yang mengambil tema “Menavigasi Era Digital: Tantangan dan Strategi Mengawal Stabilitas dan Mendorong Momentum Pertumbuhan Ekonomi Nasional”.
Sidang Pleno ISEI XX dan Seminar Nasional yang dilaksanakan di Bali pada 27-28 Agustus 2019 tersebut dibuka oleh Perry Warjiyo sebagai Ketua Umum, dan dilanjutkan dengan keynote speech oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Perry menyampaikan bahwa sumbangsih pemikiran ISEI akan mengusung beberapa strategi kebijakan, baik di sisi permintaan, penawaran dan reformasi struktural, serta pengembangan potensi ekonomi digital.
“Untuk itu, Sidang Pleno ISEI kali ini disesuaikan dengan kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh perekonomian nasional, baik dalam perspektif jangka pendek, menengah-panjang, maupun perspektif permasalahan ke depan terkait dengan kemampuan Indonesia dalam menavigasi era digital,” kata Perry di Bali, 28 Agustus 2019.
Sumbangsih pemikiran ISEI tersebut merupakan satu dari lima hal strategi (milestones) yang disampaikan oleh Ketua Umum PP ISEI dalam Sidang Pleno XX dan Seminar Nasional.
Secara lengkap, Perry Warjiyo memaparkan milestones yang telah dicapai oleh ISEI dalam satu tahun terakhir kepengurusannya.
Pertama, Bidang Organisasi dan Kelembagaan ISEI telah menyelesaikan amandemen AD/ART ISEI yang lebih terstruktur, terpadu, dan menatap ke depan, yang mengakomodir perkembangan lingkungan strategis dan tantangan, serta penguatan peran ISEI di Pusat maupun Daerah.
Kedua, Bidang Kajian dan Perumusan Kebijakan menyusun white paper sebagai sumbangsih pemikiran ISEI bagi Pemerintah terpilih untuk mendukung strategi kebijakan ekonomi nasional ke depan.
Ketiga, Bidang Pengembangan Akademi, Riset dan Profesi telah menerbitkan kembali JEI (Jurnal Ekonomi ISEI) yang akan memuat riset serta kajian akademis ekonomi sebagai sumbangsih pemikiran anggota ISEI dalam pembangunan ekonomi. Selain itu, bersama Menristekdikti, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan AFEBI, ISEI meluncurkan LAMEMBA (Lembaga Akreditasi Mandiri untuk Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi).
Keempat, Bidang Kerjasama Internasional telah memperluas kerjasama dengan lembaga internasional seperti IMF, World Bank dan OECD
“Kelima, Bidang Kesekretariatan mengembangkan website ISEI yang lebih representatif, interaktif, dan proaktif, untuk memuat berbagai kegiatan dan publikasi ISEI. Selain itu, pengembangan media sosial ISEI juga akan dilakukan untuk sarana edukasi publik terhadap pemikiran-pemikiran ekonomi Indonesia,” jelasnya.
Pelaksanaan Sidang Pleno ISEI XX dan Seminar Nasional sendiri dihadiri sekitar 600 orang yang terdiri dari pengurus dan anggota dari 52 Cabang ISEI dengan komposisi ABG (Academician, Business, Government).
Sebagai sebuah organisasi yang yang telah berusia 64 tahun, ISEI berkomitmen akan terus berperan dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional, sesuai dengan tiga manifesto ISEI yang dicanangkan oleh para pendiri ISEI untuk : 1) mengambil peran positif untuk kemajuan kesejahteraan masyarakat, 2) mengembangkan ilmu ekonomi, dan 3) menyampaikan pemikiran-pemikiran ekonomi yang sejalan dengan falsafah Pancasila. (*)