Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group. (Foto: Dok. Infobank)
Oleh: Eko B. Supriyanto, Pemimpin Redaksi Infobank Media Group
RUPIAH terus terbakar. Cadangan devisa juga makin kempis. Nasib buruk dialami rupiah setidaknya dalam jangka menengah-pendek. Mata uang kebanggaan Indonesia ini akan “menderita” terhadap dolar Amerika Serikat (AS) – yang terus mengerek suku bunganya. Dolar AS terus menguat, tidak hanya terhadap rupiah, tapi juga terhadap hampir seluruh mata uang dunia. Namun, rupiah diperkirakan akan terus menderita.
Nilai tukar rupiah dikepung sentimen negatif. Rupiah “keok” sepanjang tahun ini. Selama setahun ini, rupiah sudah “leleh” sebesar 9,28%. Pada 24 Oktober 2022 rupiah berada di level Rp15.586 per dolar AS, dan bahkan sebelumnya (21/10) rupiah sempat longsor sampai Rp15.632 per dolar AS. Ini harga terendah rupiah di pasar spot sejak 17 April 2020 lalu. Pergerakan rupiah bikin jantung masyarakat berdebar-debar. Pada akhir Oktober 2022 rupiah diangka Rp15.595 per dolar AS. Ekspektasi masyarakat tampaknya akan menyentuh angka Rp16.000 sampai akhir tahun ini.
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More