Jakarta – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Tanah Air menunjukkan tren positif selama periode 2020-2024. Hal ini tercermin dari melonjaknya IPM rata-rata sebesar 0,75 persen per tahun.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, pada 2020, IPM Indonesia tercatat 72,81 dan kian meningkat hingga menembus 75,02 pada 2024.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pertumbuhan IPM pada 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2023, serta rata-rata pertumbuhan tahunan selama periode 2020-2023.
Ia merinci, capaian IPM di 2024, berdasarkan komponen pembentuknya, umur harapan hidup saat lahir menjadi 74,15 tahun. Artinya, pada tahun 2024, rata-rata umur bayi baru lahir diperkirakan akan hidup 74,51 tahun.
Baca juga : BPS Catat Nilai Ekspor RI Sepanjang 2024 Tembus USD264,70 Miliar
Kemudian, rata-rata lama sekolah 8,85 tahun. Di mana penduduk usia 25 tahun ke atas di Indonesia memiliki rata-rata lama sekolah 8,85 tahun atau setara Sekolah Menengah Pertama kelas 3.
“Lalu, harapan lama sekolah 13,21 tahun, artinya penduduk usia 7 tahun diperkirakan akan menempuh pendidikan hingga 13,21 tahun, atau setara kuliah tahun kedua,” katanya dikutip 26 Januari 2025.
IPM Tertinggi
Jakarta sendiri, menjadi kota dengan raihan IPM tertinggi di Indonesia. Data BPS menyebut, IPM DKI Jakarta tahun 2024 mencapai 84,15 persen.
“IPM DKI Jakarta tercatat sebesar 84,15. Ini termasuk yang tertinggi, yang terbaik secara nasional. Peringkat yang pertama di Jakarta, yang kedua Yogyakarta di 81,62 persen. Sedangkan yang ketiga itu Kepulauan Riau di 79,89 persen,” kata Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin di Jakarta, dikutip Antara, 26 Januari 2025.
Ia menjelaskan, IPM Jakarta tahun 2024 tumbuh sebesar 0,72 persen dibandingkan tahun lalu yakni 83,55 persen.
Adapun status IPM Jakarta sejak tahun 2020 telah berada pada level sangat tinggi (di atas 80). IPM DKI Jakarta pada tahun 2020 sebesar 81,92 persen dan terus meningkat dengan rata-rata sebesar 0,67 persen.
Ia merinci, ada sejumlah indikator yang berkontribusi pada capaian IPM tahun ini, salah satunya usia harapan hidup (UHH) yakni 75,99 tahun.
Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2023 yakni pada angka 75,81 persen, dan tahun-tahun berikutnya yaitu 2022 (75,54 tahun), 2021 (75,28 tahun), dan 2020 (75,20 tahun).
Baca juga : BPS Catat IPM Indonesia di 2024 Naik jadi 75,08, Umur Harapan Hidup Bertambah
Selain DKI Jakarta, kota yang memiliki IPM tinggi lainnya, yakni Kota Cilegon. Berdasarkan data BPS Cilegon, Kota Cilegon mampu meraih kenaikan signifikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2024 angkanya tercatat 78,83, naik 0,59 poin atau 0,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini menjadi bukti nyata keberhasilan pembangunan kota yang berfokus pada peningkatan sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian keberhasilan meningkatkan IPM secara konsisten ini menjadi lebih bermakna, mengingat tantangan besar yang dihadapi selama empat tahun pandemi Covid-19.
Meski diterpa krisis global, Kota Cilegon berhasil mempertahankan roda pembangunan dengan inovasi dan komitmen yang kuat dari seluruh pihak.
Helldy telah menginisiasi berbagai program strategis untuk meningkatkan kesejahteraan warga dan memperkokoh fondasi pembangunan kota.
“Pandemi bukanlah penghalang, melainkan tantangan yang memacu kami untuk terus berinovasi dan beradaptasi demi memastikan Cilegon tetap maju,” ujarnya.
Helldy sendiri telah menggagas berbagai inisiatif strategis, juga telah melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Adapun, beberapa inisiatif yang telah dan akan dilaksanakan antara lain. Pertama, Gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Sebagai Sekretaris Umum Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), Helldy Agustian menghadiri deklarasi Stop BABS di Kabupaten Biak Numfor, Papua.
Ia mengapresiasi pencapaian Biak Numfor yang berhasil menerapkan gerakan Stop BABS sebesar 100 persen dan mengajak kabupaten/kota lain di Papua untuk mengikuti jejak tersebut.
Kedua, di bidang pendidikan. Pemerintah Kota Cilegon juga menjadikan pendidikan sebagai pilar utama pembangunan. Melalui program seperti pembangunan Unit Sekolah Baru (USB), beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP), dan pelatihan guru, angka partisipasi sekolah terus meningkat.
Tidak hanya PIP, Pemkot Cilegon fokus pada pembangunan infrastruktur pendidikan dengan membangun empat gedung SMP Negeri baru, memberikan beasiswa penuh hingga jenjang sarjana, memperbaiki ruang-ruang kelas, dan menyediakan Lembar Kerja Siswa (LKS) gratis.
Ketiga, di bidang kesehatan. Dengan pembangunan fasilitas kesehatan baru dan kampanye hidup sehat, angka harapan hidup di Cilegon terus meningkat. Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon drg. Hj. Ratih Purnamasari, M.K.M menyatakan, pihaknya memastikan akses layanan kesehatan berkualitas tersedia untuk semua warga.
Selain itu, masyarakat Cilegon dapat mengakses layanan kesehatan hanya dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Atas upaya ini, Cilegon telah menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC) sebanyak dua kali.
Keempat, di bidang ekonomi sebagai mesin penggerak kemajuan kota. Dalam sektor ekonomi, Cilegon berhasil menarik investasi besar dan memberdayakan UMKM, yang kini menjadi salah satu pilar ekonomi kota.
“Pertumbuhan ekonomi Cilegon mencerminkan potensi besar yang kami miliki, dan kami akan terus mendukungnya melalui berbagai kebijakan pro-rakyat,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon, Drs. Didin S. Maulana.
Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon berencana meresmikan gedung Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) di Jalan Lingkar Selatan.
Selain itu, Pemkot Cilegon telah meluncurkan program Pembiayaan Amanah yang menawarkan pinjaman modal tanpa bunga hingga Rp25 juta (micro financing), serta memfasilitasi pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), dan sertifikasi halal secara gratis.
Sebagai kota industri terkemuka di Banten, Cilegon tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada pembangunan berkelanjutan yang inklusif.
“Pencapaian ini adalah hasil kerja keras bersama. Kami akan terus berinovasi dan berkolaborasi untuk memastikan Cilegon menjadi kota yang layak huni dan penuh peluang,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama










