Pasar Modal

Investor Simak! Pekan Ini IHSG Bakal Dipengaruhi 3 Sentimen Berikut

Jakarta – Indo Premier Sekuritas (IPOT) mengimbau para trader dan investor untuk memantau tiga sentimen berikut, yakni aliran dana asing ke IHSG, inflasi tahunan dan inflasi harga produsen (Price Producer Index/PPI) bulanan Amerika Serikat (AS) periode Agustus.

Equity Analyst IPOT, Dimas Krisna Ramadhani, mengatakan bahwa, sepanjang pekan lalu investor asing mencatatkan inflow ke IHSG sebesar Rp3,4 triliun di pasar regular. Nominal ini terbilang besar berdasarkan historikalnya dan pembelian juga tersebar di beberapa saham penting untuk IHSG seperti, BMRI, BBNI, dan BBRI.

“Menariknya, investor asing mulai konsisten melakukan pembelian di IHSG setelah Morgan Stanley menurunkan peringkat saham-saham Indonesia menjadi underweight pada Juni lalu. Secara historikal apabila investor asing mulai mencatatkan inflow ke IHSG dengan nominal yang besar, maka itu merupakan indikasi terhadap trend kenaikannya,” ucap Dimas dalam risetnya dikutip, 10 September 2024.

Baca juga: Simak! 10 Saham Top Leaders IHSG dalam Sepekan

Lalu, terkait dengan sentimen inflasi tahunan AS pada Agustus, pada Rabu pekan ini data yang dinantikan oleh pelaku pasar maupun The Fed pun akan rilis. Tercatat, inflasi tahunan AS untuk Agustus diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sebesar 2,6 persen atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencatatkan inflasi sebesar 2,9 persen.

“Jika data yang keluar pada Rabu ini sesuai dengan konsensusnya maka ini berpotensi menjadi katalis positif bagi market karena capaian inflasi tahunan Agustus semakin mendekati target The Fed yang sebesar 2 persen,” imbuhnya.

Namun, jika inflasi yang terjadi untuk Agustus ini terlampau mengalami pelemahan, justru hal ini akan menambah kekhawatiran pelaku pasar terhadap perlambatan ekonomi AS.

Baca juga: Saham TUGU Makin Dilirik, Segini Target Harganya

Adapun, untuk sentimen PPI bulanan AS di Agustus yang juga akan rilis dari sisi produsen diprediksi mencatatkan kenaikan di level 0,2 persen sekaligus lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,1 persen, indikator ini juga menjadi indikator yang digunakan The Fed dalam pertimbangan keputusan suku bunga acuannya.

“Penilaian pelaku pasar terhadap data ini pun sama dengan inflasi tahunan dari sisi konsumen, dimana apabila data yang keluar pada Kamis nanti terlampau rendah maka akan memberikan kekhawatiran terhadap melemahnya kondisi ekonomi AS,” ujar Dimas. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

OJK Panggil dan Awasi Ketat KoinP2P, Ini Alasannya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tegas melaksanakan langkah-langkah pengawasan secara ketat terhadap PT… Read More

21 mins ago

149 Saham Hijau, IHSG Dibuka Menguat 0,48 Persen

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

49 mins ago

Rupiah Diprediksi akan Tembus Rp16.000 per Dolar AS

Jakarta - Rupiah berpeluang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat ketegangan geopolitik Ukraina dan Rusia… Read More

1 hour ago

Harga Emas Antam Menggila! Sekarang Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Jumat, 22 November… Read More

2 hours ago

IHSG Berpeluang Melemah, Simak 4 Rekomendasi Saham Berikut

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

2 hours ago

Milenial Merapat! Begini Cara Mudah Memiliki Rumah Tanpa Beban Pajak

Jakarta - Pemerintah telah menyediakan berbagai program untuk mendorong industri perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah… Read More

11 hours ago