Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup anjlok 1,42 persen dalam sepekan lalu ke level 7.328 pada akhir perdagangan Jumat (15/3).
Melihat hal itu, Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus, mengatakan pada minggu ini 18-22 Maret 2024, para trader perlu memerhatikan sentimen suku bunga Bank Indonesia (BI) dan The Fed, serta Ex-Date Dividen BMRI dan jadwal dividen BBCA.
Baca juga: Waspada! Saham “Sampah” Makin Berserakan, Banyak “Perompak” di Lantai Bursa
“BI Rate akan dipertahankan pada level 6,00 persen pada semester I-2024 dan baru mulai turun pada semester II-2024 sejalan dengan bauran kebijakan moneter yang diterapkan BI untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran modal,” ucap Angga dalam risetnya di Jakarta, 18 Maret 2024.
Ia menjelaskan, hal itu disebabkan oleh Fed Rate yang diprediksi masih akan tetap sesuai dengan proyeksi, di mana bakal turun di Juni atau Juli 2024 karena data inflasi The Fed yang belum mencapai target 2 persen.
Di sisi lain, Ex-Date Dividen BMRI sebagai salah satu saham dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat tentunya akan berdampak ke pergerakan IHSG yang dapat ikut terseret turun.
Baca juga: Mulai Maret 2024, BEI Bakal Terapkan Papan Pemantauan Khusus Tahap II
“Yield dividen BMRI mencapai 4,7 persen hampir 5 persen dan pada ex-date akan turun sebanyak persentase tersebut. Jadwal dividen BBCA juga wajib dipantau karena menjadi acuan investor melakukan penjualan saham setelah cum date,” imbuhnya.
Adapun dalam pekan ini IPOT merekomendasikan beberapa saham, di antaranya adalah
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), Buy PGAS (Support: 1.200, Resistance: 1.300)
- PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), Buy INKP (Support: 8.225, Resistance: 9.100)
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Buy BBRI (Support: 5.875, Resistance: 6.200). (*)