Categories: News Update

Investor Simak! Ini Program yang Jadi Fokus Presiden Prabowo

Jakarta – Indonesia kini sudah memasuki masa presidensi yang baru. Di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, perekonomian Indonesia diharapkan bisa bertumbuh lebih besar dari sebelumnya, yang berada stagnan di kisaran 5 persen.

Chief Economist Mandiri Sekuritas, Rangga Cipta mengungkapkan, perlunya menggenjot pengeluaran belanja fiskal untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stagnan di level 5 persen. Ia katakan, meskipun belum ada susunan yang jelas soal program seperti apa yang akan dilakukan melalui kebijakan fiskal, tapi setidaknya, ada sejumlah hal yang akan diimplementasikan di bawah presidensi Prabowo Subianto.

“Dari speech-nya Pak Prabowo saat pelantikan 20 Oktober, itu memang ada beberapa hal yang disebutkan. Dan ini mungkin bisa jadi guidance buat investor, ini arahnya spending-nya mau ke mana sih,” tuturnya pada acara “Market Outlook: The New Government Era” yang diadakan Grow Investments di Jakarta, Rabu, 6 November 2024.

Baca juga: Menkop Budi Arie Ungkap 12 Prioritas dalam Mendukung Asta Cita Presiden Prabowo

Ia jelaskan, dalam catatannya, setidaknya ada lima hal fokus ekonomi pemerintahan Prabowo, yakni ketahanan pangan, ketahanan energi, program makan siang gratis, pengentasan kemiskinan termasuk penguatan subsidi, dan downstreaming. Lima fokus tersebut, menurutnya, semuanya mengarah pada kesejahteraan masyarakat.

“Kalau kita bedah juga anggaran belanja negara 2025, jika kita populasikan, itu juga mengerucut pada arah menguatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia merinci, ada beberapa program yang ia sebut sebagai “quick win programs” yang semuanya mengerucut pada penguatan kesejahteraan masyarakat dalam waktu yang cepat.

Pertama, ada makan siang gratis dengan budget Rp71 triliun, renovasi sekolah Rp20 triliun, fasilitas penyimpanan pangan yang tersebar di daerah dan pedesaan dengan budget Rp15 triliun, dan check up kesehatan gratis dengan budget Rp3,2 triliun.

Lalu, sistem sekolah terintegrasi dengan anggaran atau budget Rp2 triliun, serta perbaikan dan pembangunan rumah sakit di daerah dengan besaran anggaran Rp1,8 triliun. Bila ditotal, maka semuanya akan menghabiskan anggaran sebesar Rp113 triliun.

Baca juga: Prabowo Teken PP Hapus Tagih Utang UMKM, BNI Respons Begini

“Dan, kalau kita kumpulkan juga semua spending yang dikategorikan sebagai spending Perlinsos (perlindungan sosial), itu jumlahnya luar biasa, totalnya mencapai Rp505 triliun. Lebih tinggi dari saat pandemi pada 2020 yang sebesar Rp498 triliun,” tambahnya.

“Di luar itu, ada pula kebijakan kenaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS) yang ini disebutkan saat kampanye. Belum tau besarannya berapa, tapi tebakan saya tak jauh dari kenaikan gaji PNS tahun ini, sekitar 8 persen. Dengan jumlah PNS Indonesia sekitar 7 juta, ini lumayan untuk menambah daya beli kelas menengah,” pungkas Rangga. (*) Steven Widjaja

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

44 mins ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

54 mins ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

2 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

3 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

4 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

4 hours ago