Jakarta – Pemerintah hingga kini terus ‘merayu’ pihak swasta untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Pelbagai insentif telah disiapkan mulai dari kemudahan investasi sampai diskon pajak besar-besaran.
Kendati demikian, gencarnya promosi yang dilakukan harus diimbangi dengan percepatan pengerjaan proyek. Sebab, jika wilayah tersebut masih didominasi hutan, maka investor enggan masuk ke IKN.
Selain itu, para investor pun masih wait and see dalam menanamkan modalnya di IKN Nusantara. Pasalnya, dalam waktu dekat pemerintah akan menggelar pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Managing Director Head of Markets and Securities Services HSBS Indonesia Ali Setiawan mengatakan, para investor yang tertarik masuk ke IKN hingga kini masih mempertimbangkan berbagai hal terkait opportunities yang bisa membuka investasi baru bagi bisnis mereka.
“Salah satu pertimbangannya apakah dengan pemerintah yang baru nanti proyek IKN ini akan berlanjut atau tidak. Tentu, bagi mereka harus mengukur dulu dengan mempelajari opportunities yang bisa membawa investasi baru bagi bisnis mereka,” katanya dalam acara HSBC Asean Day di Jakarta, Senin (10/4/2023).
Menurutnya, saat ini para investor masih dalam tahap visible studies atau kunjungan langsung untuk mengetahui sudah sejauh mana pembangunan di IKN yang kemungkinan bisa berhubungan bisnis mereka.
“Misalnya, mereka ingin melihat opportunities dari sisi renewable energy apa yang ingin dikembangkan dan bermanfaat bagi bisnis mereka,” jelasnya dalam acara HSBC Asean Day di Jakarta, Senin (10/4/2023).
Diketahui, saat ini ada tiga negara investor di Asia yang tertarik membangun proyek bandara di IKN antara lain Jepang, Korea Selatan dan India.
Namun, lagi-lagi para calon investor tersebut masih mempelajari proyek Bandara VIP di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.(*)
Editor: Galih Pratama