Jakarta–Lantaran sejumlah perusahaan tambang yang tengah memiliki fundamental bisnis kurang sehat, Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) menyarankan para investor untuk mewaspadai kenaikan signifikan atau penguatan saham tambang dalam beberapa pekan terakhir.
“Bisa saja kenaikan harga saham tambang itu semu, karena memanfaatkan window dressing di akhir tahun ini,” ujar Ketua AAEI, Haryajid Ramelan di Jakarta, Selasa, 8 November 2016.
Menurutnya, penguatan saham tambang mesti diwaspadai, terutama kenaikan pada saham milik perusahaan yang berfundamental negatif. Terlebih, perbaikan kondisi pertambangan nasional sejalan dengan strateginya telah mempercantik performa laporan keuangan emiten di akhir tahun.
Pada umumnya, kata dia, di akhir tahun para investor kakap seperti manajer investasi dan dana pensiun harus melakukan perpindahan portofolio investasi. “Sebenarnya switching portofolio itu memang wajar dilakukan,” jelasnya. (Selanjutnya : Ini perusahaan tambang yang sahamnya alami kenaikan harga)
Page: 1 2
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More