Menurut Nicky, peningkatan tersebut didorong dari sosialisasi kepada masyarakat, dengan menggandeng perusahaan sekuritas dalam memberikan edukasi agar melek investasi saham dan segera menjadi investor saham.
Hal tersebut tercermin dari sepanjang 2016, provinsi Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah investor baru tertinggi dengan pertumbuhan mencapai 102,43 persen menjadi 17.456 SID baru, dari tahun 2015 yang sebesar 8.623 SID.
“Sedangkan provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tercatat tercatat menjadi provinsi dengan persentase pertumbuhan investor tertinggi yaitu sebesar 287 persen menjadi 1.722 SID dari 2015 sebesar 600 SID,” tuturnya. (Bersambung ke halaman berikutnya)