Jakarta–Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menilai, kredit perbankan dapat menjadi sumber pendorong ekonomi untuk tumbuh, di tengah tren melemahnya investasi asing di berbagai negara termasuk Indonesia.
Dengan adanya kondisi tersebut, dia memperkirakan, pertumbuhan kredit tahun ini akan lebih baik dibanding tahun lalu. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri memasang target 9-12 persen tahun ini. Namun, Presiden Jokowi ingin pertumbuhan kredit mendekati batas atas. Demikian kontribusi kredit untuk pendorong ekonomi masih sangat besar.
Menurut Sri Mulyani, saat ini Indonesia memiliki simpanan dalam negeri yang cukup tinggi. Hal tersebut, tentu mendongkrak likuiditas perbankan yang nantinya dapat digunakan untuk penyaluran kredit ke sektor-sektor produktif yang dianggap berkontribusi terhadap perekonomian.
Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), untuk simpanan dengan nilai saldo sampai dengan Rp2 miliar, tercatat sebesar Rp2.092 triliun per November 2016. Sedangkan untuk simpanan dengan nilai saldo di atas Rp2 miliar, tercatat sebesar Rp2.716 triliun pada November 2016. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More