Intip Target Pendapatan dan Laba Emiten DKHH usai Melantai di Bursa

Jakarta – PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) telah menyusun target pendapatan dan juga laba bersih untuk tahun 2025 usai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai perusahaan ke-14 pada hari ini, Kamis, 8 Mei 2025.

Direktur DKHH, Octen Suhadi, menjelaskan, dari sisi target pendapatan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2025 diharapkan dapat mencapai Rp165 miliar dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp138 miliar.

Sementara untuk laba bersih, Perseroan menargetkan untuk tahun ini dapat mencapai Rp8,2 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat senilai Rp2,3 miliar.

“Yang mana secara EBITDA itu adalah posisinya di 17,2 persen dan laba bersih itu sesuai dengan RKAP itu di 8,2 persen atau meningkat sebesar 191 persen terhadap priode yang sama tahun 2024,” ucap Octen kepada media di Jakarta, Kamis, 8 Mei 2025.

Baca juga: RS Cipta Sarana Medika (DKHH) Segera IPO, Begini Prospeknya

Sedangkan, hingga kuartal I 2025, DKHH telah berhasil meraih porsi pendapatan sebanyak 36,5 persen atau tumbuh 1,7 persen dari kuartal yang sama periode tahun sebelumnya dan EBITDA tercatat Rp2,1 miliar atau naik 15,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

“Sedangkan laba bersih saat ini itu di Rp400 juta itu meningkat di 46 persen terhadap kuartal I 2024. Karena memang di kuartal I biasanya mohon maaf pasien itu sedikit biasanya puncak itu setelah lebaran,” imbuhnya.

Adapun raihan pendapatan Perseroan didukung dari jumlah pasien, lalu yang kedua ditopang oleh peningkatan pelayanan dan efisiensi.

Baca juga: Cipta Sarana Medika (DKHH) Resmi Melantai di Bursa, Saham Langsung ARA

Menurutnya, efisiensi menjadi sangat penting di saat jumlah pasien yang banyak maka optimalisasi dari sisi tenaga medis, farmasi, hingga marketing dan sebagainya dapat mendorong kinerja DKHH.

“Sedangkan ketika pendapatan itu belum optimal artinya yang sesuai dengan kuartal I itu 1,7 persen terhadap tahun sebelumnya, maka yang harus dikontrol adalah bagaimana pengeluaran-pengeluaran itu. Jadi cost leadership itu tata kelola fokus rumah sakit berbasis BPJS,” tutupnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

1 hour ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

2 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

5 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

6 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

6 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

8 hours ago