Jakarta – Hingga saat ini, pemerintah sudah mengintegrasikan aplikasi PeduliLindungi dengan beberapa mitra demi memperluas jaringan penggunaan. Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan mengungkapkan, pada dasarnya, salah satu tujuan dari integrasi ini adalah untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses PeduliLindungi.
Kemenkes sendiri beberapa kali menerima keluhan soal aplikasi PeduliLindungi yang memberatkan hingga server yang tidak siap menampung pengguna. Untuk menangani hal ini, integrasi antar aplikasi dilakukan.
“Integrasi dengn berbagai platform pada prinsipnya adalah memudahkan masyarakat. Kita terus menerus melakukan perbaikan pada Aplikasi PeduliLindungi ini,” ujar Siti pada diskusi Infobank dengan tema “Platform Digital Terintegrasi Ke Peduli Lindungi, Bagaimana Keamanan Data?” Senin, 11 Oktober 2021.
Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin juga meluncurkan integrasi QR Code PeduliLindungi ke aplikasi mitra lain. Sejak awal Juli hingga sekarang sudah lebih dari 73 juta penggunaan dan lebih dari 25 ribu merchants tergabung.
Adapun beberapa mitra yang sudah bekerja sama antara lain adalah Gojek, Grab, Tokopedia, Traveloka, Tiket.com, Dana, Living Mandiri, Cinema XXI, Link Aja, Goers, Jaki, Shopee, BNI Mobile, Loket.com, Mcash, dan 35 aplikasi mitra lainnya yang saat ini sedang dilakukan uji coba menggunakan PeduliLindungi. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More