Surabaya – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo memandang perekonomian syariah di Indonesia masih dapat terus tumbuh signifikan meski ada ketidakpastian dari global.
Hal tersebut disampaikannya pada acara Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Indonesia BI di Surabaya. Menurutnya, pengembangan inovasi produk syariah menjadi kunci untuk terus meningkatkan ekonomi syariah.
“Peluang untuk meningkatkan kredibilitas di mata dunia tentunya masih terbuka lebar, untuk itu kuncinya adalah memastikan bahwa strategi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air tidak lagi terlaksana dalam ruang yang monoton dan hanya terjebak pada rutinitas, tetapi juga mulai fokus kepada inovasi dan pencapaian kualitas yang lebih baik,” kata Dody di Surabaya, Rabu 6 November 2019.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia tentunya memiliki potensi ekonomi yang sangat menjanjikan, terutama dalam rangka mengembangkan 6 (enam) sektor unggulan industri halal di tanah air, seperti industri makanan halal, pariwisata halal, fesyen muslim, industri kreatif, pertanian terintegrasi dan juga renewable energy.
Dody menambahkan, meskipun saat ini kedudukan Indonesia masih terhitung sebagai konsumen namun pihaknya masih cukup optimis, bahwa kedepan Indonesia dapat memainkan peran yang lebih besar sebagai produsen industri halal yang tidak hanya sanggup mencukupi kebutuhan di dalam negeri, namun juga bisa memenuhi pasar global.
“Optimisme ini semakin menguat, seiring penghargaan yang baru saja diterima oleh Indonesia dari Global Islamic Finance Report (GIFR) 2019, yang mendudukan Indonesia sebagai negara peringkat pertama di dunia dalam mengembangkan ekosistem keuangan syariah. Peringkat Indonesia bahkan naik cukup signifikan dari tahun sebelumnya yang
berada di peringkat ke – 6,” jelas Dody.
Dirinya juga berharap, Pagelaran FESyar Indonesia kali ini busa menjadi ajang yang
bisa memperkenalkan inisiatif dan terobosan di bidang ekonomi dan keuangan syariah, dan menghadirkannya sebagai centre of excellence bagi lembaga – lembaga dalam payung Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS). (*)
Editor: Rezkiana Np