Ilustrasi: Industri asuransi/istimewa
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator terus melakukan pemantauan secara berkala terhadap potensi risiko sistemik dan sektoral, termasuk dari sisi geopolitik yang pada akhirnya dapat berdampak pada berbagai lini asuransi.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menyatakan, kondisi geopolitik global, seperti konflik Israel–Iran dan kebijakan tarif antarnegara, dapat memengaruhi sentimen pasar keuangan.
Menurutnya hal itu dapat berdampak pada kinerja portofolio investasi, yang merupakan salah satu fokus kegiatan usaha dari perusahaan asuransi.
“Oleh karena itu, OJK terus mendorong perusahaan asuransi agar senantiasa menjalankan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan investasi, antara lain melalui diversifikasi portofolio dan penguatan manajemen risiko yang adaptif terhadap ketidakpastian global,” ucap Ogi dalam keterangan tertulis dikutip, Selasa, 22 Juli 2025.
Baca juga: Risiko Bencana Tinggi, OJK Dukung Pengembangan Asuransi Parametrik
Ogi menjelaskan, OJK juga menekankan pentingnya transparansi informasi dan peningkatan literasi kepada pemegang polis terutama untuk produk asuransi yang memiliki fitur investasi seperti unit link.
“Hal itu bertujuan agar pemegang polis memahami profil risiko dan manfaat dari produk unit link secara menyeluruh. Per Mei 2025, premi dari unit link tercatat sebesar Rp16,52 triliun atau 22,78 persen dari total premi asuransi jiwa,” imbuhnya.
Adapun, total aset industri asuransi per Mei 2025 mencapai Rp1.163,62 triliun atau naik 3,84 persen yoy, di mana dari sisi asuransi komersial, total aset tercatat sebesar Rp939,75 triliun atau mencatat pertumbuhan 4,30 persen yoy.
Baca juga: OJK Terbitkan 3 SEOJK Baru untuk Industri PPDP, Ini Rinciannya
Lalu, untuk kinerja asuransi komersial berupa pendapatan premi pada periode Januari-Mei 2025 sebesar Rp138,61 triliun atau tumbuh 0,88 persen yoy.
Jumlah tersebut terdiri atas premi asuransi jiwa yang terkontraksi 1,33 persen (yoy) dengan nilai Rp72,53 triliun, serta premi asuransi umum dan reasuransi yang tumbuh 3,43 persen (yoy) dengan nilai sebesar Rp66,08 triliun. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More