Jakarta – 30 Juni 2024 – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan tips jitu dalam menghadapi netizen Indonesia yang dikenal sebagai netizen +62 paling mudah dan gemar berkomentar di media sosial.
“Kita perlu meningkatkan inklusivitas dalam pengemasan konten,” kata Menparekraf Sandiaga Uno saat memberikan tips jitunya,” kata Sandiaga, dalam rilisnya, dikutip Rabu, 3 Juli 2024.
Ia menjelaskan, tips berikutnya yakni perlu untuk terus konsisten menyajikan konten informatif, relevan, dan mudah diterima berbagai kalangan.
Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Emiten Sandiaga Uno Saratoga Rugi Rp10,14 Triliun
Jika konten yang dihasilkan berkualitas, maka komentar dari netizen cenderung akan bernuansa positif bahkan mengapresiasi.
“Inklusivitas konten juga perlu untuk menghargai kesetaraan dengan berbagai gender dan mengurangi kesenjangan sosial, admin juga harus selalu up to date, mengoptimalkan tren, strategi, algoritma terbaru, dan mendukung pemerintah mencapai arget Sustainable Development Goals (SDGs) hingga tahun 2030,” jelasnya.
Apalagi sebagaimana data Status Literasi Digital di Indonesia, media sosial menjadi sumber informasi masyarakat dalam 3 tahun terakhir berjumlah (72,6 persen responden).
Baca juga: Tok! Emiten Sandiaga Uno (SRTG) Tebar Dividen Rp298,43 Miliar
Maka ke depan, perlu ada inovasi peran admin media sosial pemerintah dalam mendukung Indonesia mencapai 17 tujuan SDGs pada tahun 2030, salah satunya berkaitan dengan kesetaraan dalam mengakses informasi publik.
Kegiatan yang diselenggarakan untuk ketiga kalinya ini, merupakan ajang temu para admin media sosial untuk berdiskusi dan berbagi pengetahuan agar konten media sosial pemerintah/instansi/lembaga dapat disajikan untuk berbagai kalangan.
Melalui kegiatan ini Menparekraf secara khusus mengharapkan ada tambahan wawasan dan informasi terkait pengelolaan media sosial yang inklusif seiring juga mampu memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Kemenparekraf melibatkan pelaku industri kreatif dari berbagai latar untuk menciptakan konten yang inklusif dan beragam di media sosial melalui program pelatihan dan workshop untuk membuka ruang kolaborasi antara kreator berbagai kalangan. (*)
Editor: Galih Pratama