Jakarta – Tantangan industri keuangan, khususnya sektor asuransi jiwa ke depan semakin kompleks di tengah situasi pandemi saat ini. Kendati hadir teknologi keuangan dan era digitalisasi asuransi, bagi agen asuransi jiwa yang tidak meningkatkan kemampaun akan tertinggal dalam persaingan ini.
Country Chair MDRT Indonesia Miliana Marten dalam virtual konferensi pers MDRT Day Indonesia di Jakarta, Rabu (28/7/2021) mengatakan, risiko yang dihadapi oleh masyarakat saat ini terus meningkat ketika banyak yang mengalami sakit dan harus dirawat di RS. Kondisi ini adalah momentum bagi agen asuransi jiwa utuk masuk menawarkan solusi, menjelaskan pentingnya proteksi kesehatan, dan proteksi lainnya.
“Pandami Covid-19 ini sebenarnnya adalah awareness bagi masyarakat bahwa asuransi itu penting. Dan kita bersyukur karena masyarakat mulai sadar akan pentingnya asuransi. Jadi Banyak yang masuk RS karena sakit. Banyak masyarakat cari masker, handsanitizer, dan mencari asuransi,” jelas Miliana.
Untuk itu Miliana memberikan tips dan strategi bagi para agen agar tetap bertahan dan produktif kendati ada pandemi. Yang pertama tentunya memanfaatkan teknologi untuk mengatasi pembatasan perjumpaan fisik.
Apalagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan kelonggaran dalam hal penjualan produk secara digital.
Selain memanfaatkan teknologi, Miliana mengatakan, stretagi kedua adalah para agen asuransi jiwa harus paham apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Saat pandemi Covid-19, katanya, kebutuhan utama masyarakat adalah proteksi kesehatan.
“Jadi langkah awal pastikan produk hospitality jadi yang utama, wajib dimiliki nasabah. Karena pandemi memberikan awareness, maka produk asuransi kesehatan itu bukan nice to have, tetapi must to have. Jika produk hospitality sudah dimilki, ini langkah awal agen asuransi bisa menawarkan produk lainnya seperti pensiunan dan lain-lain,” katanya.
Dia menambahkan, agen asuransi jiwa sebagai financial planner, harus memastikan bahwa ketika ada pengurangan anggaran oleh nasabah, silahkan anggaran lain di-cut, tetapi untuk rencana asuransi jangan dikurangi, tetapi sebaiknya ditambah. “Ini oportunity bagi para agen. Memastikan bahwa nasabah memerlukan proteksi yang cukup. Ini berlaku untuk nasabah existing, lakukan pendekatan, apa saja polis yang perlu diupgrade,” imbuhnya.
Sementara untuk mendapatkan nasabah baru, Committee Chair of MDRT Day Indonesia 2021, Johan Fanggara memeri tips bagi para agen asuransi untuk bisa melakukan pendekatan kepada keluarga. “Jika sebelumnya hanya orangtua yang membeli polis asuransi, bisa ditawarkan juga produk proteksi ke anak-anak, atau kerabat yang lain,” jelasnya.
Johan menambahkan, MDRT Indonesia terus membantu para agen asuransi jiwa dalam meningkatkan kembampuan profesionalnya sebagai agen, sehingga berdampak positif pada produktifitas mereka.
Salah satunya melalui kegiatan seminar MDRT Day Indonesia yang dilakukan setiap tahun. Kali ini, MDRT Indonesia 2021 menghadirkan sesi khusus yakni Top of the Table Talkshow atau TOT Talkshow, yang menghadirkan praktisi dan orang-orang terbaik di industri asuransi, yang justru mencapai level Top of The Table selama masa pandemi.
Untuk diketahui, MDRT (Million Dollar Round Table) adalah wadah agen asurnasi jiwa dengan komptensi berstandar global. Adapun untuk menjadi anggota MDRT, seorang agen asuransi perlu mengantongi target premi tahun pertama sebesar Rp. 483.333.800. Sementara itu, untuk masuk ke dalam kualifikasi yang lebih tinggi yakni Court of the Table (COT) dan Top of the Table (TOT), seorang agen harus mengumpulkan premi masing-masing sebesar Rp. 1.450.001.400 (3x MDRT) dan Rp. 2.900.002.800 (6x MDRT) per tahun.
Tingginya antusiasme peserta seminar MDRT Day Indonesia setiap tahunnya sejalan dengan kehadiran para pembicara kawakan, yang sebagian besar mencangkup agen professional yang telah terdaftar di MDRT lebih dari 10 tahun, baik dari Indonesia maupun Luar Negeri.
“Dengan demikian tujuan dari penyelenggaraan MDRT Day tetap terjaga yakni memberikan wawasan dan berbagi kisah inspiratif di kalangan agen asuransi jiwa, mendorong profesionalisme agen asuransi melalui peningkatan kompetensi, yang tidak hanya berdampak pada produktivitas tetapi juga yang lebih mendasar adalah kapasitas agen asuransi sebagai financial planner yang handal di sektor asuransi dan dapat bersaing sebagai advisor di pasar keuangan global,” kata Johan.
Miliana menambahkan, tantangan komite MDRT saat ini adalah bagaimana meningkatkan jumlah anggota MDRT di Indonesia. Situasi new normal tentunya membawa banyak perubahan pada kita semua. Perubahaan paling besar yang dirasakan adalah bagaimana kita harus mulai memasuki era digital.
Dari total agen asuransi jiwa yang mencapai 610.744, baru sekitar 0,5% yang bergabung dalam wadah MDRT. Akan tetapi jumlah anggota MDRT di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. “Untuk tahun 2021, target kami terlampaui, awalnya 3.500 di 2021 tetapi saat ini meningkat 33% menjadi 3.641 anggota. Kami optimis tahun 2022 nanti jumlah anggota MDRT Indonesia dapat mencapai lebih dari 5.000 member,” kata Miliana. (*)
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More