Jakarta – Memiliki hunian nyaman menjadi impian banyak orang. Untuk mewujudkannya, tentu membutuhkan biaya dan perencanaan yang matang. Tapi, umumnya yang jadi momok dalam membangun hunian adalah ketersediaan dana.
Namun, tahukah Anda ada sebuah solusi arsitektural yang bisa membantu mewujudkan rumah impian tersebut, yakni dengan memanfaatkan pembangunan konsep rumah tumbuh.
Rumah tumbuh adalah sebuah konsep arsitektur yang tengah populer saat ini. Konsepnya bertujuan membangun hunian yang dapat tumbuh atau berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan penghuninya.
Hal ini dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin membangun rumah impian secara bertahap dan berdasarkan dana yang dimiliki. Konsep rumah tumbuh memungkinkan hunian dikembangkan seiring waktu dan menyesuaikan fungsi ruangan sesuai dengan kebutuhan.
Secara umum, terdapat dua jenis rumah tumbuh, yaitu rumah tumbuh horizontal dan rumah tumbuh vertikal. Perbedaan keduanya terletak pada cara penambahan pembangunan pada masa yang akan datang.
Apabila memiliki tanah yang luas, maka rumah tumbuh horizontal cocok untuk penghuni karena penambahan akan dilakukan secara melebar.
Sementara itu, jika memiliki lahan yang terbatas, maka rumah tumbuh vertikal menjadi pilihan yang tepat karena penambahan dapat dilakukan ke atas, seperti menambah lantai atau mezzanine.
Co-founder dan CEO Gravel Georgi Ferdwindra Putra menjelaskan, hal terpenting dalam membangun hunian rumah tumbuh, yakni perencanaan yang matang dan estimasi biaya.
“Dua hal penting tersebut yang perlu diperhatikan. Jangan sampai ada perombakan infrastruktur yang terlalu besar, agar biaya tidak membengkak. Ini adalah checklist yang idealnya dipenuhi dalam pembangunan rumah tumbuh,” jelasnya dikutip, Rabu, 29 Maret 2023.
Menurutnya, sebelum memulai pembangunan, langkah terbaik adalah melakukan konsultasi dan diskusi kepada ahli.
Tahap ini, kata Georgi, sangatlah penting guna menghasilkan konsep rumah tumbuh optimal dan dapat mengakomodir keinginan pemilik rumah, serta membuat proses pembangunan bertahap jadi lebih terencana.
“Ketika melakukan konsultasi, satu hal yang perlu diperhatikan adalah membuat cetak biru (blueprint) sebagai landasan dalam membangun rumah tumbuh. Gunanya untuk memastikan ketersediaan ruang dan kekuatan bangunan,” pungkasnya.(*)
Editor: Galih Pratama