News Update

Ini Tanggapan Rini Soal Surat Menkeu Tegur PLN

Jakarta — Beberapa waktu lalu, publik digegerkan dengan bocornya surat Kementerian Keuangan bernomor S-781/MK.08/2017 mengenai teguran dari Menteri Keuangan Sri Mulyani terhadap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.

Pada surat tersebut Menkeu menyoroti perihal risiko fiskal proyek 35 ribu megawatt (MW) terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Sri Mulyani meminta dilakukannya penyesuaian target penyelesaian investasi PT PLN pada proyek listrik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dipatok rampung di akhir pemerintahannya, pada 2019.

Menanggapi hal tersebut, Menteri BUMN Rini Soemarno tak ambil pusing dan menilai apa yang dilakukan oleh Sri Mulyani ialah hal yang wajar dan patut untuk dimengerti oleh PLN serta jajaran di Kementeriannya.

“Sah-sah saja, normal saja Menkeu ingatkan kita. Mengingatkan kita untuk mencari financing yang benar, untuk harganya reasonable,” ungkap Rini di Shangri-La Hotel, Jakarta, Kamis, 28 September 2017.

Dirinya menjelaskan, tidak ada revisi target dalam pelaksanaan proyek 35 ribu megawatt (MW) milik PLN. Menurutnya tidak ada risiko fiskal dari proyek tersebut, dan apa yang dilakukan PLN sudah sesuai jalur dan masih dalam kondisi on the track.

“Ini 35 ribu hampir 26 ribu dibangun swasta atau Independent Power Producer (IPP). Itu pendanaan dan konstruksi enggak tanggung jawab PLN. Dan 9 ribu sekian yang tanggung jawab PLN, plus transmisi dan gardu induk. Itu kita lihatnya no problem,” jelas Rini.

Kendati demikian, Rini menilai, PLN harus tetap menjaga rasio utangnya dengan bertanggung jawab agar ke depan tidak mengganggu keuangan perusahaan.

“Ini yang harus dijaga risk fund-nya dengan baik dan bertanggungjawab. Paling utama soal jangka waktunya, ada yang 3 tahun, 5 tahun, 10 tahun, dan rate reasonable, masuk pasar saat harga baik ,” tandas Rini. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Suheriadi

Recent Posts

Usai Caplok Permata Bank, Bangkok Bank Bakal Akuisisi Bank RI Lagi?

Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More

1 hour ago

PLN Butuh Dana Rp11.160 Triliun untuk Capai NZE 2060

Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More

1 hour ago

Menilik Peluang Permata Bank Naik Kelas ke KBMI IV

Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More

2 hours ago

Danantara Dinilai jadi Jawaban Pendongkrak Ekonomi RI Capai 8 Persen

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More

2 hours ago

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

9 hours ago

Tingkatkan Rasa Aman di Kampus, Maximus Insurance Serahkan Polis Asuransi untuk Mahasiswa Unhas

Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More

9 hours ago