Jakarta – Performa yang baik pada semester I‐2017 menempatkan PT TIMAH Tbk (TINS) sebagai salah satu emiten tambang dengan prospek menarik pada tahun 2017 ini.
TINS mencatatkan peningkatan produksi logam timah sebesar 56,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu
menjadi 14.905 Mton.
“Bila dibandingkan dengan semester I‐2016, pendapatan perseroan pada semester I tahun ini justru meningkat 53,83% menjadi Rp4,30 triliun, sedangkan labanya meningkat 5,5 kali lipat menjadi Rp150,65 miliar,” kata Direktur Keuangan TINS, Emil Ermindra di Jakarta, Kamis, 31 Agustus 2017.
Performa TIMAH melesat berkat strategi operasi diantaranya, penemuan sumber daya dan cadangan baru, baik itu di wilayah darat maupun laut, memperbaiki sistem manajemen kemitraan, penambahan armada Kapal Isap Produksi (KIP) untuk penambangan laut, inovasi pada smelter untuk meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kapabilitas operasi dan produksi penambangan secara umum.
Untuk capex sampai dengan akhir semester pertama 2017 sudah terserap Rp675 miliar. Rekondisi dan replacement menyerap porsi paling besar yaitu 47,79% atau kurang lebih Rp323 miliar, pembesaran kapasitas menyerap 41,28% atau Rp279 miliar, dan sarana pendukung menyerap
7,63% atau Rp52 miliar.
Selain bisnis tin ingot yang dijual melalui ICDX, TINS terus memacu produksi segmen hilirnya yaitu tin chemical serta tin solder. Pada semester pertama 2017 tin chemical berhasil terjual 2.124 ton atau meningkat 149% (year‐on‐year), sedangkan tin solder terjual 386 ton atau meningkat 27,81% (year‐on‐year).
Untuk komoditas utama yaitu tin ingot, Emil meyakini bahwa target produksi sebesar 32K – 35K akan tercapai sesuai RKAP Perseroan, tentunya setelah melihat pencapaian pada semester pertama 2017.
“Dengan pengalaman dan keahlian yang dimiliki, TIMAH akan tumbuh menjadi perusahaan terbaik di bidangnya,” kata Emil. (*)