Ini Strategi Pelindo II Kejar Target Laba Bersih Rp2,42 Triliun

Ini Strategi Pelindo II Kejar Target Laba Bersih Rp2,42 Triliun

Tanjung Pandan – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) menargetkan laba bersihnya sebesar Rp2,42 triliun di akhir 2018. Angka tersebut meningkat 9,5 persen bila dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar 2,21 persen.

Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya, di Tanjung Pandan, Kamis, 16 Agustus 2018 mengatakan perseroan optimis target laba bersih di 2018 akan tercapai. Hal ini sejalan dengan realisasi laba bersih di Semester I 2018 yang sudah mencapai Rp1,21 triliun.

Terlebih, kata dia, dengan beberapa strategi yakni salah satunya dengan menekan beban operasional, perusahaan (BOPO), diyakini bakal merealisasikan target laba bersih di 2018. Di mana. pada akhir 2018 BOPO perusahaan dipatok turun 1,03 persen menjadi Rp69,4 triliun dibanding Rp70,1 triliun di 2017.

“Kita optimis dengan efisiensi yang dilakukan perusahaan akan mendorong kinerja kita di 2018. Kami optimis laba 2018 akan bisa kita capai. Kita terus tunjukkan efisiensi perusahaan,” ujarnya.

Selain menekan BOPO perusahaan, Pelindo II juga terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan usahanya. Di mana hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp12,36 triliun atau meningkat 13,29 persen dibanding dengan akhir tahun lalu yang sebesar Rp10,91 triliun.

Baca juga: Pelindo II Catat Laba Bersih Rp1,21 Triliun di Semester I-2018

“Pendapatan usaha IPC pada Semester I tahun ini mencapai Rp5,35 triliun, naik 8,18 persen dibandingkan perolehan Semester I 2017 yang sebesar Rp4,93 triliun. Dengan capaian ini, kami yakin target keuangan korporasi 2018 dapat tercapai,” ucap Elvyn.

Sedangkan untuk meningkatkan layanan pelanggan, Pelindo II mulai menggunakan aplikasi Customer Relationship Management untuk menciptakan value bagi pelanggan dan menerapkan strategi solusi yang lebih proaktif. Perusahaan juga meluncurkan IPC Smart Card yaitu kartu elektronik yang digunakan sebagai kartu akses masuk gerbang Pelabuhan Tanjung Priok.

Dengan kartu ini, jelas dia, selain transaksi menjadi cashless atau tanpa uang tunai, perekamannya juga menjadi lebih akurat. Pada tahap berikutnya, penggunaan kartu ini juga akan diterapkan di Cabang Pelabuhan IPC lainnya.

“Dengan progres dan capaian ini, saya optimistis bahwa pada tahun 2020, IPC betul-betul memantapkan posisinya sebagai digital port, sekaligus menjadi pengelola pelabuhan kelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan,” tutup Elvyn. (*)

Related Posts

News Update

Top News