“Kami tahun ini mulai lebih aktif ekpansi ke Indonesia Timur seperti di Jayapura, Sorong, Ambon. Kami juga buka di Luwuk, Banung, Kalianda, Banyuwangi,” sambung Susatyo.
Terkait pendanaan (funding) sendiri, MTF masih bakal mengandalkan pinjaman bank yang memang masih mendominasi struktur pendanaan. Porsi pinjaman bank mencapai 60 persen. Untuk obligasi, pada tahun ini perseroan merencanakan penerbitan sampai Rp1 triliun yang akan digunakan untuk refinancing dan pelunasan obligasi yang jatuh tempo.
“Untuk sumber funding semua kami jajaki. IPO juga, dan itu tergantung market dan kondisi ekonomi. Kami tunggu pasar yang kondusif,” papar Arya Suprihadi, Direktur Keuangan MTF. (*)
Jakarta — PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Distribusi Jakarta Raya meningkatkan pasokan listrik sebesar… Read More
Jakarta - Grup Modalku, sebagai platform pendanaan digital untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja asuransi komersil berupa akumulasi pendapatan premi di… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2024 tumbuh… Read More
Jakarta – Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) memasuki hari terakhir kampanye. Dua kandidat, Donald Trump… Read More
Jakarta - Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) menyatakan ingin tetap menjadi bank… Read More