“Kami tahun ini mulai lebih aktif ekpansi ke Indonesia Timur seperti di Jayapura, Sorong, Ambon. Kami juga buka di Luwuk, Banung, Kalianda, Banyuwangi,” sambung Susatyo.
Terkait pendanaan (funding) sendiri, MTF masih bakal mengandalkan pinjaman bank yang memang masih mendominasi struktur pendanaan. Porsi pinjaman bank mencapai 60 persen. Untuk obligasi, pada tahun ini perseroan merencanakan penerbitan sampai Rp1 triliun yang akan digunakan untuk refinancing dan pelunasan obligasi yang jatuh tempo.
“Untuk sumber funding semua kami jajaki. IPO juga, dan itu tergantung market dan kondisi ekonomi. Kami tunggu pasar yang kondusif,” papar Arya Suprihadi, Direktur Keuangan MTF. (*)
Poin Penting OJK menyetujui konsolidasi 130 BPR/BPRS sepanjang 2025, yang telah digabung menjadi 45 BPR/BPRS… Read More
Poin Penting Danantara Indonesia melalui DIM menandatangani HoA dengan PLN untuk menjajaki investasi proyek energi… Read More
Poin Penting OJK resmi menerbitkan POJK 32/2025 untuk mengatur penyelenggaraan Buy Now Pay Later (BNPL/paylater)… Read More
Poin Penting Bank Mega Syariah menyalurkan pembiayaan sindikasi Rp870 miliar untuk proyek properti Borneo Bay… Read More
Poin Penting OJK optimistis kinerja perbankan 2026 tetap positif didukung tren penurunan suku bunga. Penurunan… Read More
Poin Penting Perundingan dagang RI–AS (ART) ditargetkan rampung dan ditandatangani awal 2026 RI buka akses… Read More