Jakarta – Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) mampu mengarungi tahun 2021 dengan kinerja cemerlang. Terbukti dari sejumlah rasio kinerjanya yang tumbuh positif.
Hingga akhir 2021, CIMB Niaga Syariah mencatatkan pembiayaan Rp37 triliun atau tumbuh 15,8% (yoy). Sementara dana pihak ketiga (DPK) juga naik 39,2% (yoy) menjadi Rp41,5 triliun. Berkat fungsi intermediasi yang berjalan baik, CIMB Niaga Syariah membukukan perolehan laba sebesar Rp1,8 triliun pada 2021, naik 34,8% (yoy).
Memasuki tahun 2022, Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara optimistis CIMB Niaga mampu tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Sinyal positif ini terlihat dari kinerja hingga Februari dimana pembiayaan mencapai Rp37,5 triliun, atau meningkat 1,35% dari 2021.
“Itu sesuatu yang cukup bagus sebagai start. Kalau kita lihat di 2021 Q1 nya turun. Baru naik di kuartal berikutnya.
Tapi ini di Q1 pun kita sudah naik,” ungkap Pandji dalam CIMB Niaga Syariah Media Gathering Kamis 24 Maret 2022.
Agar kinerja yang positif ini dapat terus berlanjut, Pandji mngungkapkan ada sejumlah strategi yang dilakukan CIMB Niaga Syariah di tahun 2022. Pertama, CIMB Niaga akan lebih banyak menggarap potensi yang ada di komunitas halal dan Sustainable financing.
Kedua adalah meningkatkan penetrasi digital. Tantangannya saat ini menurut Pandji masih banyak masyarakat yangbbelum mengenal layanan digital dari CIMB Niaga Syariah, padahal secara kapabilitas, digitalisaai dari CIMB Niaga Syariah sama persis dengan CIMB Niaga.
Kemudian yang menjadi target CIMB Niaga Syariah di 2022 yang ketiga adalah pengembangan produk yang lebih tidak dimiliki oleh bank konvensional. “Di 2022 kami memiliki beberapa produk yang secara features lebih baik dibandingkan konvensional,” ujar Pandji.
Keempat, yang juga tidak kalah penting untuk terus tumbuh di 2022 menurut Pandji adalah menjaga kualita aset. Dirinya menargetkan kualitas pembiayaan atau rasio non perfoming financing (npf) CIMB Niaga Syariah bisa di kisaran 1%.
Dan yang kelima adalah memperbesar rasio dana murah atau CASA. Di 2021 CASA CIMB Niaga Syariah tumbuh 8% dan secara rasio mencapai sekitar 40% dari total DPK. Tahun ini CIMB Niaga menargetkan rasio CASA bisa mencapai 50%.
Dengan adanya PRK IB, ada produk link wakaf, tabungan wakaf dan sebagainya, kita harapkan itu bisa mendongkrak CASA ratio kita menjadi 50%. Belum lagi tahun ini Haji mulai jalan lagi, itu seuatu yang dapat mendongkrak CASA ratio kita,” ungkap Pandji.
Dengan sejumlah strategi itu, CIMB Niaga menargetkan hingga akhir 2022 mampu mencatatkan pertumbuhan sedikitnya 10% dari sisi pembiayaan, DPK, mauoun laba. (*) Dicky F. Maulana
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More