Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI) menargetkan bisa menekan BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) pada tahun ini dengan meningkatkan efisiensi.
Direktur Keuangan Bank BRI, Haru Koesmahargyo mengatakan, pada tahun ini, perseroan akan menjaga rasio BOPO-nya di bawah 70%. Sedangkan sampai Kuartal I 2016 ini, rasio BOPO BRI tercatat 68%-69%.
Dia mengungkapkan, ada beberapa komponen yang mempengaruhi BOPO yaitu overhead cost (biaya produksi) seperti biaya sewa, operasional dan lainnya. Lalu komponen selanjutnya cost of fund.
“Komponen ketiga fee based. Kalo interest rate turun kita naikkan fee basednya. Kemudian tadi Net Interest Margin (NIM) tentu terpengaruh,” ujar Haru di Jakarta, Jumat, 22 April 2016.
Selain itu, komponen rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) juga menjadi penting. Hal ini, lantaran jika rasio kredit bermasalah mengalami peningkatan, maka akan berpengaruh juga pada peningkatan BOPO.
“Rasio BOPO yang mencapai 68%-69% ini ada komponen NPL, Biaya tenaga kerja dan lain-lain,” tukas Haru.
Menurutnya, jika komponen-komponen tersebut dapat di jaga di level yang baik, maka rasio BOPO perseroan akan berada di tingkat yang aman, sehingga tidak mengganggu kinerja perusahaan.
“Kalau komponen ini bisa kita jaga, mudah-mudahan labanya tidak terganggu dan tetap mencapai target yang kita tetapkan,” tutup Haru. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More