Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus menunjukkan komitmen untuk mendorong ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan segmen usaha mikro. Hingga akhir September 2019, Bank BRI berhasil menyalurkan pembiayaan kepada segmen usaha mikro senilai Rp301,89 Triliun, atau sepertiga dari total keseluruhan kredit BRI senilai Rp903,14 triliun.
Corporate Secretary Bank BRI Hari Purnomo menjelaskan, pertumbuhan kredit ke segmen usaha mikro sebesar 13,23% secara year on year (yoy) diraih melalui berbagai strategi yang telah dijalankan oleh perusahaan.
“Salah satu strategi yang berdampak signifikan terhadap bisnis mikro Bank BRI yakni digitalisasi bisnis proses, dimana saat ini kami telah memiliki aplikasi BRISPOT, aplikasi khusus untuk memproses pinjaman mikro yang menyederhanakan, mengotomasi dan mendigitasi proses pengajuan hingga pencairan pinjaman,” imbuh Hari melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu 30 Oktober 2019.
Penyederhanaan proses yang dilakukan BRISPOT diantaranya tidak perlu melakukan input di komputer / laptop, namun cukup melalui smartphone sehingga lebih fleksibel. Selain itu, melalui BRISPOT, tenaga pemasar Bank BRI cukup melengkapi input field data yang jauh lebih ringkas dibandingkan sebelumnya.
Hari menyebut, penggunaan geo tagging technology juga sangat membantu para tenaga pemasar mikro BRI untuk melakukan mapping potensi bisnis dalam hal ini menentukan target pasar di suatu wilayah. “Sejak awal 2018 hingga akhir September 2019, BRISPOT telah digunakan untuk memproses 10,9 juta debitur mikro dengan plafond pinjaman Rp330 Triliun,” imbuh Hari.
Tak hanya itu, BRISPOT juga terbukti secara nyata mampu mempercepat proses pengajuan kredit, dimana saat ini rata rata proses kredit dari prakarsa hingga putusan terhitung 48 jam (2 hari). (*)
Editor: Rezkiana Np