Jakarta – Executive Vice President Enterprise Security, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Thomas Lahey mengungkapkan, Strategi CyberSecurity paling utama bagi BCA adalah meningkatkan awareness terhadap internal, nasabah, maupun partner BCA.
“Tidak mungkin kami akan aman kalau partner atau ekosistem kami tidak aman. Kami tingkatkan awareness dengan video awareness, cyber security webinar, cyber security e-learning dan melalui channel youtube, IG Live, dan Tiktok Video,” ungkap Thomas Lahey, Executive Vice President Enterprise Security, BCA, dalam webinar Infobank bertajuk Digital Financial Outlook 2022 “Cyber Security Transformation in Digital Financial Era”, Selasa, 16 November 2021.
Thomas menambahkan, BCA juga melakukan cyber resilience improvement, seperti security framework, compliance, security policy & procedure, indentification, control, incident handling, 3rd party due diligence dan security monitoring.
“Karena dunia siber berkembang cepat, pertumbuhan transaksi kita harus tingkatkan kemampuan diri juga,” tambahnya.
Selain itu, BCA telah melakukan proteksi data dan transaksi nasabah dengan menjaga tiga faktor, yaitu What You Have (apa yang anda punya) seperti kartu ATM, handphone, simcard. Lalu, What You Know (apa yang anda tahu) seperti password, tanggal lahir, KTP, nama ibu kandung. Serta, Who You Are (siapa anda) seperti face ID, biometrics, voice biometrics, fingerprint.
“Jangan sampai salah satu dari ketiga hal ini disampaikan ke pihak ketiga. Karena cyber crime akan selalu meminta data-data pribadi,” tutupnya. (*) Ayu Utami