Jakarta – Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (Bank Kalsel) optimis kinerja bisnisnya tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu. Meski ketidakpastian ekonomi masih membayangi, Bank Kalsel sudah menyiapkan sejumlah strategi agar kinerjanya tetap tumbuh positif.
Plt Direktur Utama Bank Kalsel IGK Prasetya memaparkan, untuk memacu pertumbuhan kredit, pihaknya akan melakukan ekspansi kredit dan pembiayaan konsumtif ke segmen fixed income, program KUR dan KPR FLPP (KPR subsidi), dan UMKM sektor prioritas, seperti pertanian, kesehatan, makanan dan minuman, serta komunikasi. Namun ekspansi kredit juga akan dilakukan dengan strategi dan langkah-langkah yang konservatif serta berfokus pada lini bisnis yang menjadi kekuatan Bank Kalsel. Hal ini dilakukan mengingat belum pulihnya ekonomi akibat tekanan pandemi COVID-19.
Pada tahun 2020, bank yang pada 25 Maret 2021 lalu merayakan HUT ke-57 tahun ini fokus menjalankan dua grand strategy, yakni IT Development dan People Development. IT Development difokuskan pada digitalisasi terhadap pelayanan, meliputi migrasi core banking, membangun big data, customer digital experience, pengembangan produk dan layanan digital serta memperkuat kapabilitas digital. Sedangkan People Development fokus pada mempersiapkan kapasitas dan kompetensi pegawai dalam menghadapi tantangan industri perbankan ke depan sekaligus menyongsong era perbankan digital.
“Tahun ini kedua grand strategy-nya masih sama. Namun keduanya diturunkan lagi ke dalam tiga fokus. Pertama, optimalisasi rentabilitas. Bank Kalsel melakukan optimalisasi terhadap semua sumber-sumber pendapatannya, seperti fee based income (FBI) dan lain sebagainya. Kedua, efisiensi biaya. Caranya dengan melakukan efisiensi pada pos-pos yang dapat dikondisikan berdasarkan skala prioritas. Ketiga, pengendalian NPL. Bank Kalsel menjaga NPL berada dibawah ambang batas yang telah ditetapkan dengan menjaga kualitas kredit. Dan, ini menjadi prioritas utama,” terang Prasetya Kamis (1/4/2021).
Dengan tiga fokus strategi tersebut, Bank Kalsel optimis mampu meningkatkan kinerja bisnis dan keuangannya di tahun 2021. Sebagai informasi, sepanjang tahun 2020 kinerja Bank Kalsel tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan industri. Penyaluran kredit dan pembiayaan tercatat tumbuh 7,13% year on year (yoy), dari Rp10,45 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp11,19 triliun di akhir tahun 2020. Kualitas kredit pun bisa dijaga dengan rasio NPL di angka 3,64%, lebih baik dari tahun sebelumnya di level 4,14%.
Sedangkan pihak ketiga (DPK) meningkat 9,57% menjadi Rp12,02 triliun. Bisnis yang berjalan baik mendongkrak perolehan laba Bank Kalsel menjadi Rp196,50 miliar, atau tumbuh 23,04% dari tahun sebelumnya. Total asetnya pun ikut naik 6,43% menjadi Rp14,85 triliun.
“Dan tentu di usia ke-57 tahun ini, kami ingin jadi bank yang kuat, kompetitif, dan berkontribusi untuk mendorong pembangunan ekonomi nasional,” tutup Prasetya.
Sebagai tambahan, dalam merayakan HUT ke-57 tahun, Bank Kalsel mengusung tema Leading Through Innovation. Tema ini sejalan dan dimaknai sebagai pengukuhan bahwa Bank Kalsel senantiasa berkembang dengan mengedepankan inovasi agar selalu dapat memberikan layanan terbaik kepada masyarakat sekaligus perwujudan cita-cita Bank Kalsel untuk menjadi motor penggerak perekonomian Kalimantan Selatan. Bank Kalsel juga menawarkan sejumlah promo menarik. Antara lain diskon di merchant- merchant yang bekerjasama dengan Bank Kalsel, Gebyar Hadiah Langsung Multiguna, event Bank Kalsel Antasari Virtual Run dan event Bank Kalsel Twibbon Seru (lomba foto dan video). (*)