Rosan P. Roeslani; Tantangan dunia usaha. (Foto: Istimewa).
Jakarta – Ketua Kamar Dagang dan lndustri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani memberikan beberapa masukan dan pandangan kepada pemerintah guna menghadapi prospek ekonomi pada tahun 2018. Menurutnya, hingga saat ini masih terdapat beberapa kendala yang dialami oleh pelaku usaha salah satunya ialah masalah regulasi.
“Saya akan sampaikan, kendala-kendala apa yang masih perlu di kaji bersama. Pertama kebijakan yang tidak konsisten dari pemerintah yang berubah-ubah ini jadi kendala utama. Kalau demo saja itu tidak masalah, tapi begitu kebijakan yang tidak konsisten itu baru masalah karena berdampak langsung ke mereka,” ungkap Rosan pada acara Diskusi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dengan tema Prospek Ekonomi Indonesia 2018 di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis, 2 November 2017.
Selanjutnya dirinya juga menyoroti mengenai kebijakan ketenagakerjaan yang dinilai masih tidak menguntungkan pekerja. Dirinya juga menilai kebijakan mengenai pekerja ini masih belum konsisten.
“Saya mau menyampaikan policy tenaga kerja kita, ini salah satu hal yang menghambat iklim investasi di Indonesia. Saat ini mereka diberikan apresiasi tapi dilain sisi, saat perusahaan mereka tutup atau mereka keluar harus bayar berapa kali gaji,” ungkap Rosan.
Dan yang terakhir, Rosan juga mengkritisi ketidakharmonisan antara pemerintah pusat dan daerah dimana sering terjadi kesalahpahaman yang menghambat para pelaku usaha.
“Satu lagi kendala mengenai harmonisasi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Mereka berinvestasi itu kebanyakan bikin pabrik di daerah. Biasayanya mereka di pusat sudah bagus, tapi pas di daerahnya ada kendala. Karena tiba-tiba ada kebijakan baru yang menambah beban,” ungkap Rosan.(*)
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More