Ini Harapan BCA Kepada Capres dan Cawapres yang Sudah Daftar ke KPU

Ini Harapan BCA Kepada Capres dan Cawapres yang Sudah Daftar ke KPU

Jakarta – Penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) 2024, telah memasuki proses pendaftaran untuk capres dan cawapres yang dilakukan pada 19 hingga 25 Oktober 2023 melalui Komisi Pemilihan Umum (KPU), dimana pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD telah menyampaikan permohonan ke KPU.

Melihat hal itu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengungkapkan bahwa, sebagai bagian dari perbankan nasional berharap fundamental perekonomian domestik akan tetap solid ke depannya, termasuk pertumbuhan ekonomi yang terjaga di atas 5 persen, serta inflasi yang terkendali.

Baca juga: Bos BCA: Tahun Politik Tak Pengaruhi Pertumbuhan DPK

Kemudian, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BBCA, Hera F. Haryn, juga menambahkan bahwa, pada prinsipnya, BCA akan senantiasa menjunjung tinggi netralitas pada momen penyelenggaraan pemilu di tahun 2024.

“BCA berharap penyelenggaraan pesta demokrasi yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali ini dapat berlangsung kondusif dan aman,” ucap Hera kepada Infobanknews di Jakarta, 20 Oktober 2023.

Lebih lanjut, Hera menuturkan bahwa, BCA tetap akan senantiasa berkomitmen untuk mendukung perekonomian nasional dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat.

Adapun, sebelumnya, Presiden Direktur BBCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan, bahwa dalam memasuki tahun politik 2024 saat ini belum mempengaruhi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perusahaan secara langsung.

“Kalau BCA dari sisi peluang ya, peluang dari DPK ya kita tidak langsung mengaitkan dengan momentum tahun politik ya, kalau kita selalu menjaga bahwa semua payment sistem kita user friendly,” ucap Jahja dalam Konferensi Pers laporan kinerja keuangan.

Baca juga: Dua Pasangan Capres Cawapres Daftar KPU, Cek Tahapan dan Jadwal Pilpres 2024

Sehingga, per September 2023, total DPK dari BBCA berhasil tumbuh 6,2 persen secara tahunan menjadi Rp1.089 triliun, diikuti oleh pertumbuhan CASA yang naik 4,7 persen yoy mencapai Rp869,8 triliun.

Di mana, pertumbuhan CASA tersebut berkontribusi hingga sekitar 80 persen dari total DPK, sehingga secara keseluruhan, mendorong total aset BCA yang meningkat 7,2 persen yoy menjadi Rp1.381 triliun. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Related Posts

News Update

Top News