Categories: Lifestyle

Ini Dampaknya Jika Inggris Keluar dari Uni Eropa

Eropa–Ekonomi Inggris diprediksi berpotensi memburuk jika negara ini jadi memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa. Manajer aset terbesar dunia, BlackRock memberi peringatan serius bahwa ekonomi Inggris akan menderita konsekuensi hebat jika warga negaranya memilih untuk keluar dari Uni Eropa di referendum Uni Eropa mendatang.

BlackRock mengeluarkan pandangan yang jujur dan sangat meyakinkan tentang potensi konsekuensi terhadap ekonomi Inggris apabila hasil referendum menyimpulkan Inggris keluar dari Uni Eropa, termasuk pandangan negatif terhadap ekuitas, GBP, dan bahwa mungkin ada konsekuensi untuk Perdana Menteri Inggris, David Cameron apa pun hasil referendum ini.

Manajer aset terbesar di dunia tersebut juga menyebtukan bahwa ekonomi Inggris akan diselimuti ketidakpastian selama setidaknya empat bulan mendatang.

Jameel Ahmad, Chief market Analyst FTMX mengatakan, dirinya memiliki argumen untuk menetapkan pandangan negatif tentang pasar Inggris terutama GBP. Walaupun FTSE mengalami rebound selama beberapa hari terakhir, hal ini lebih disebabkan oleh rebound harga minyak.

Masih kata Jameel, FTSE masih akan mengalami gejolak selama beberapa bulan mendatang. Hal ini akan terjadi apabila polling opini awal terus mengindikasikan bahwa voting mendatang mungkin sangat dekat.

“Mengapa pandangan saya tegas negatif terhadap GBP? Investor tidak menyukai ketidakpastian, dan konfirmasi David Cameron bahwa voting akan digelar bulan Juni jelas menyebabkan ketidakpastian dalam ekonomi Inggris dalam setidaknya empat bulan mendatang. Saya juga memperhatikan GBPUSD ditutup di bawah 1.40 akhir pekan lalu yang merupakan pergerakan psikologis kuat dari sudut pandang teknikal dan membuka pintu untuk penurunan lebih lanjut untuk GBP di masa mendatang” ujarnya.

Selain itu, ada laporan bahwa anggota Eropean Central Bank (ECB), Benoit Coeure mendukung ide bahwa ECB akan terus menurunkan suku bunga atau minimum deposit karena ekonomi Uni Eropa terus berjuang mengatasi lambatnya pertumbuhan dan inflasi yang sangat rendah. EURUSD melemah ke 1.0833, hampir menyentuh level terendah dalam dua bulan terakhir, karena investor terus memperhitungkan kemungkinan diluncurkannya stimulus moneter lebih lanjut dari ECB Maret ini.

“Saya berpendapat bahwa EURUSD akan terus melemah menuju level terendah Januari sekitar 1.07. Pembahasan apakah pasangan mata uang mayor ini akan dapat kembali menyentuh level paritas hanya dapat dilakukan setelah pasangan ini turun di bawah 1.07 karena ini adalah level support penting untuk EURUSD dan ini harus diikuti dengan penutupan di bawah 1.05” pungkas Jameel.(*)

Apriyani

Recent Posts

Komisi XI Wanti-Wanti Pemerintah Tak Gegabah Tanggapi Tarif Dagang 32 Persen AS

Jakarta - Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan pemerintah harus berhati-hati dalam menyikapi… Read More

7 hours ago

DPR Desak Pemerintah Dorong Reformasi WTO usai Tarif AS Naik 32 Persen

Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah untuk mendorong Organisasi… Read More

7 hours ago

DPR: Indonesia Jangan Jadi Sasaran Barang Buangan Akibat Kebijakan Trump

Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumumkan daftar tarif dasar dan bea… Read More

20 hours ago

Ekspor Terancam, Pemerintah Susun Langkah Hadapi Tarif AS

Jakarta - Pemerintah Indonesia segera menyiapkan langkah strategis untuk merespons kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan… Read More

1 day ago

Kadin Dorong Presiden Prabowo Negosiasi Tarif Impor AS dengan Trump

Jakarta – Kadin Indonesia meminta pemerintah untuk melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS), usai Donald Trump… Read More

1 day ago

Gawat! Badai PHK Massal Mengintai Efek Tarif Trump 32 Persen ke Indonesia

Jakarta – Pengenaan tarif impor sebesar 32 persen dari Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia menjadi… Read More

1 day ago