News Update

Ini Dampak Penurunan BI 7-day Repo Rate Menurut Analis

Penulis : Adrian Panggabean

Jakarta – Keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan suka bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI 7-day Repo Rate) sebanyak 25 bps cukup mengejutkan. Penurunan sebanyak 50 bps dalam kurun dua bulan terjadi pada saat pasar menilai ruang pelonggaran moneter justru mulai menyempit sebagai akibat dari segera akan dimulainya pengurangan jumlah aset bank sentral Amerika Serikat dan program tapering di Eurozone.

Beberapa hari yang lalu, The Federal Reserve justru mengumumkan akan segera dimulainya pengurangan jumlah asetnya di bulan Oktober 2017, atau lebih awal dari rencana mereka sebelumnya. Prospek akan segera terjadinya divergensi global dalam kebijakan moneter menyebabkan ruang pelonggaran moneter sebenarnya cenderung menyempit.

Penurunan BI 7-day Repo Rate yang cenderung agresif juga memunculkan spekulasi bahwa momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah merosot jauh dibawah potensi pertumbuhannya. Bila pertumbuhan ekonomi pada semester I 2017 mencapai angka 5,1% maka total pertumbuhan ekonomi di seluruh tahun 2017 hanya akan mencapai sedikit dibawah angka 5,1%. Artinya, berada di batas bawah dari rentang estimasi awal BI dan pemerintah.

Nampaknya kebijakan moneter hanya tinggal satu-satunya katalis yang tersedia setelah kebijakan fiskal nampaknya kurang mampu mendorong memberikan stimulasi pertumbuhan yang diharapkan. Komponen pengeluaran pemerintah hanya tumbuh sedikit diatas 0% pada semester I-2017.

Dengan penurunan suku bunga BI 7-day Repo Rate menjadi 4,25% maka terlihat munculnya senarai harga aset di sektor finansial Indonesia

Pertama, bila tujuan dasar dari penurunan BI 7-day Repo Rate adalah untuk “mempertahankan momentum pemulihan ekonomi” lewat stimulasi kredit pinjaman, maka sukubunga operasi moneter BI tenor 12-bulan seyogyanya pun turun ke kisaran 5,25 – 5,35%. Karena hanya di tingkat itulah suku bunga deposito 12 bulan baru akan bisa turun ke kisaran 6%.

Dalam kondisi itu, suku bunga JIBOR bertenor 3-bulan berpotensi turun ke kisaran 4,7 – 4,8% yang pada gilirannya akan memunculkan katalis kredit pinjaman bank berbasis JIBOR. (Baca juga : BI Turunkan Lagi BI 7-day Repo Rate 25 bps Jadi 4,25%)

Page: 1 2

Apriyani

Recent Posts

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

3 hours ago

Mandiri Sekuritas Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,1 Persen di 2025

Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More

12 hours ago

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

12 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

12 hours ago

Insiden Polisi Tembak Polisi, Ini Penjelasan Kapolda Sumbar

Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More

13 hours ago

Wamen ESDM Dukung Adopsi Electrifying Lifestyle di Masyarakat

Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More

14 hours ago