Jakarta – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Desakan tersebut dilakukan terkait nasib para sandera yang ditahan kelompok tersebut.
“Tidak ada alasan, saatnya telah tiba. Sudah terlalu lama waktu berlalu untuk membawa pulang para sandera kepada keluarga mereka,” kata Blinken saat menyapa keluarga-keluarga para sandera Israel yang ditahan di Gaza, dinukil VOA Indonesia, Kamis, 2 Mei 2024.
Blinken mengatakan kepada mereka bahwa membebaskan orang-orang yang mereka cintai merupakan tujuan utama dari semua hal yang diupayakan saat ini.
Dalam kunjungannya yang ketujuh sejak perang Israel-Hamas meletus pada bulan Oktober lalu, Blinken berusaha mendorong gencatan senjata yang akan membebaskan para sandera yang ditahan oleh Hamas dengan imbalan penghentian pertempuran dan masuknya makanan, obat-obatan, serta air yang sangat dibutuhkan ke Gaza.
Baca juga : Menyingkap Makna di Balik Lawatan Menlu AS Blinken Bertemu Para Pemimpin di Timur Tengah
Sementara itu, sejumlah warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel juga diharapkan akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.
Kelompok militan Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel selatan pada 7 Oktober lalu. Di mana, menewaskan sekitar 1.200 orang yang sebagian besar warga sipil dan menculik sekitar 250 sandera.
Israel sendiri mengklaim, Hamas masih menahan sekitar 100 sandera dan jasad lebih dari 30 orang lainnya.
Israel Buka Kembali Penyebrangan
Sementara itu, pada Rabu (1/5) Israel telah membuka kembali penyeberangan untuk memungkinkan bantuan mengalir ke Jalur Gaza utara yang dilanda bencana.
Baca juga : Resmi! Swedia Jadi Anggota NATO ke-32
“Ini adalah hari pertama kami membuka kembali penyeberangan Erez sebagai rute utama dan berkelanjutan bagi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Ini adalah truk-truk pertama yang datang ke sini hari ini dari Yordania, dan kami akan terus membuka penyeberangan ini. Mudah-mudahan setiap hari,” kata Koordinasi dan Administrasi Penghubung untuk Gaza Kolonel Moshe Tetro.
AS sendiri telah menekan Israel agar berbuat lebih banyak untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, terutama di bagian utara yang hancur.
Organisasi-organisasi bantuan internasional juga telah melaporkan bencana kemanusiaan yang meluas, dan memperingatkan bahwa ratusan ribu orang di Gaza utara menghadapi risiko kelaparan.