Ilustrasi: Kantor PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life). (Foto: Erman Subekti)
Jakarta – PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) berencana fokus memperkuat bisnis korporasi sebagai anchor business di 2024. Perusahaan juga sekaligus mengembangkan bisnis bancassurance di tahun naga kayu ini.
Direktur Bisnis Individu IFG Life, Fabiola Noralita menilai, segmen korporasi memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi jangkar utama penopang bisnis atau anchor business.
“Sebagian besar dari pendapatan premi kami di empat bulan pertama tahun ini didominasi oleh segmen korporasi, yang didominasi oleh jenis produk asuransi tradisional yang berfokus pada proteksi,” kata Fabiola dalam keterangan resminya, Jumat, 7 Juni 2024.
Baca juga: Hingga April 2024, IFG Life Catat Pendapatan Premi Rp453,7 Miliar
IFG Life sendiri memiliki sejumlah produk asuransi kumpulan yang memberikan perlindungan bagi karyawan dan peserta. Produk-produk tersebut mencakup perlindungan asuransi jiwa, kecelakaan diri karyawan, kesehatan dan penyakit kritis, serta manfaat purna karya.
Fabiola mengatakan, sebagai bagian dari holding asuransi, penjaminan, dan investasi Indonesia Financial Group (IFG), IFG Life terutama membidik ekosistem Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Kami juga membuka potensi bisnis untuk berkolaborasi dengan korporasi-korporasi di luar ekosistem BUMN,” tuturnya.
Baca juga: Nasabah Jiwasraya yang Setuju Restrukturisasi ke IFG Life Makin Bertambah
Selain itu, dia menilai, kanal bisnis bancassurance juga memiliki potensi besar. Perusahaan mencatatkan perkembangan signifikan sejak menjalin kerja sama preferred partnership dengan BTN.
“Kami melihat penopang utama bisnis ke depannya ada pada segmen korporasi, dengan jenis produk asuransi tradisional,” ucap Fabiola.
Meskipun demikian, IFG Life tetap melihat adanya potensi yang besar di lini bisnis bancassurance dan agency.
“Sejak melakukan kerja sama preferred partnership dengan BTN, bisnis bancassurance tumbuh positif. Di tahun ini kami akan memperluas sinergi dengan partner bank lainnya,” pungkasnya. (*) Alfi Salima Puteri
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More