Headline

Ini 10 Provinsi Penyimpan APBD Terbesar di Bank

Jakarta–Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu tumpuan dalam mengelola negara. Demikian diungkapkan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya di acara Rakornas TPID VIII di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis 4 Agustus 2016.

Jokowi mengungkapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, Pemerintah Daerah perlu segera merealisasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Saya ingin sampaikan pada Mei uang di APBD kabupaten/kota masih Rp246 triliun. Besar sekali ini uang kalau keluar semua ekonomi akan terdongkrak naik. Juni sudah turun jadi Rp214 triliun, tapi masih di atas Rp200 triliun, hati-hati keterlambatan realisasi seperti ini jangan diteruskan, stop, harus segera dikeluarkan,” kata Jokowi.

Dia mengatakan, tanpa realisasi anggaran, pertumbuhan ekonomi di daerah akan lemah, terutama di daerah yang tidak memiliki kekuatan di sektor swasta.

“Sehingga penting untuk segera keluarkan ini, segera lelang. Ini masih besar sekali. Ini masalah yang berkaitan dengan APBD,” tegasnya.

Ia mengungkapkan, 10 provinsi terbesar penyimpan dana di bank. Pertama pemerintah provinsi DKI Jakarta dengan nilai anggaran yang masih disimpan Rp13,9 triliun, disusul Jawa Barat Rp8,034 triliun, Jawa Timur Rp3,9 triliun, Riau Rp2,86 triliun, Papua Rp2,59 triliun, Jawa Tengah Rp2,46 triliun, Kalimantan Timur Rp1,57 triliun, Banten Rp1,52 triliun, Bali Rp1,4 triliun, Aceh Rp1,4 triliun.

Tidak hanya provinsi, daerah tingkat kabupaten juga masih banyak yang menyimpan dananya di bank. Antara lain Kabupaten Bogor Rp1,9 triliun, Badung Rp1,6 triliun, Bandung Rp1,6 triliun, Bekasi Rp1,5 triliun, Tanah laut Rp1,3triliun, Kediri Rp1,39 triliun, Berau Rp1,37triliun, Nias Rp 1,31triliun.

Selanjutnya, daerah tingkat Kota antara lain Kota Medan Rp2,27 triliun, Surabaya Rp1,85 triliun, Tangerang Rp1,36 triliun, Cimahi Rp 1,52triliun, Depok Rp1,31triliun, Magelang Rp1,1 triliun, Tangerang Selatan Rp1,03triliun, Serang Rp948 miliar, dan Mojokerto Rp917 miliar.

“Sesuai yang saya sampaikan tahun lalu, bahwa nanti kalau simpanan masih seperti ini, beberapa kabupaten/kota sudah kita terbitkan surat utang. Kalau masih gede seperti ini ya surat utang akan tambah banyak. Kita mulai manajemen yang ketat, dengan kondisi global yang masih belum baik kita harus seperti ini,” kata Jokowi. (*)

 

Editor: Paulus Yoga

Paulus Yoga

Recent Posts

Aksi Mogok Massal Pekerja Starbucks Makin Meluas, Ada Apa?

Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More

3 mins ago

Mandiri Bagikan Ribuan Paket Natal, Sembako-Kebutuhan Sekolah untuk Masyarakat Marginal

Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More

54 mins ago

Simak! Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BRI, BNI, dan BSI Selama Libur Nataru

Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More

1 hour ago

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

3 hours ago

IHSG Sesi I Bertahan di Zona Hijau ke Level 7.071

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (23/12) ditutup… Read More

3 hours ago

Kemenkraf Proyeksi Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Apa Saja?

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More

4 hours ago